Selamat Datang

Mencoba Melukis Makna Dalam Deretan Aksara

Jumat, 08 Oktober 2010

Mengukir Kisah Yang Melegenda



Pada umumnya kita butuh waktu yang panjang untuk mengukir kisah yang menyejarah dalam hidup ini, padahal banyak  kisah abadi justeru tercipta bukan dari panjangnya rentang waktu yang kita lalui karena banyak kisah yang membekas dalam ingatan kita justeru tercipta dari waktu yang cukup singkat bahkan tidak terduga dan tidak melalui proses perencanaan sebelumnya. Segalanya berjalan secara alami namun bukan berarti memasrahkan diri pada kehidupan dan membiarkan kehidupan melukis kehidupan kita tapi bagaimana kita melukis kisah kehidupan kita sendiri pada kanvas kehidupan ini agar hidup kita tidak dipermainkan oleh kehidupan. 

Kisah kehidupan yang menyejarah tidak ditentukan seberapa banyak warna yang kita torehkan tapi sangat di tentukan oleh seberapa kuat kesan yang ditimbulkannya. Kesan yang kuat akan memantik pijaran semangat bagi seseorang untuk melukis kisah hidupnya dengan aneka warna kehidupan agar kisahnya melekat kuat dan abadi dalam kehidupan ini hingga disuatu saat nanti menjadi rekam jejak bagi generasi berikutnya untuk menelusuri kehidupan masa silam seseorang. Kita tidak mungkin bisa hidup abadi tapi kita bisa membuat kisah kehidupan kita yang melegenda hingga bisa bertahan sampai ratusan tahun.

Bisa jadi kisah yang kita lukis adalah sesuatu yang hambar dan menyakitkan bagi kita tapi bagi orang lain itu adalah sebuah pelajaran hidup yang sangat bermanfaat. Manfaat sebuah kisah tidak ditentukan oleh siapa yang melukisnya karena orang akan mempertanyakan siapa pelukisnya setelah melihat hasil dari lukisan seseorang. Dan kita semua adalah pelukis-pelukis hebat yang hadir di dunia untuk memberi warna dan kesan indah pada kehidupan ini sesuai dengan karakter yang masing-masing. 

Bagi saya kisah dalam kehidupan ini adalah suar  pengetahuan yang akan menuntun kita dalam mengarungi samudra kehidupan yang penuh dengan karang yang setiap saat mengintai untuk mengkandaskan perahu kehidupan yang kita nahkodai. Tidak sedikit orang yang berhasil mengokohkan hidupnya pada puncak dimana ia di sebut sukses karena belajar dari kisah orang lain. Dan setiap kita memiliki umur yang terbatas dan begitu terbatasnya waktu yang kita miliki, sehingga kita tidak akan mungkin bisa hidup seribu tahun untuk mengambil nilai yang kita ukir dalam kisah kehidupan kita sendiri sehingga mengoleksi nilai dari kisah orang lain akan menjadi bekal buat kita untuk berpikir dan merencanakan seribu tahun ke depan.


Gang V/250 (08-10-10)
Saat Lelah cari kost

Rabu, 06 Oktober 2010

Bangkit

Cara untuk menjadi di depan adalah memulai sekarang. Jika memulai sekarang, tahun depan Anda akan tahu banyak hal yang sekarang tidak diketahui, dan Anda tak akan mengetahui masa depan jika Anda menunggu-nunggu. ~ William Feather

Minggu, 03 Oktober 2010

Roman Arok Dedes dan kisah kudeta pertama Nusantara

Roman kendedes karya ananta toer adalah roman luar biasa yg mengupas tuntas kehidupan tumapel, roman ini tidak hanya bercerita tentang kutukan 7 turunan mpu gandring yg menelan korban kalangan pembesar tumapel. Tapi disini ananta toer mencoba memadukan antara kehidupan politik, sejarah dan kehidupan cinta raja tumapel.

Roman ini adalah sebuah rujukan sejarah perpolitikan anak bangsa yg dimulai dari tumapel. Roman arok dedes ini bukan roman mistika-irasional tapi ini adalah roman politik seutuhnya yg berkisah tentang kudeta pertama nusantara, kudeta ala jawa. Roman ini berisi kudeta licik tapi cerdik, berdarah tapi para pembunuh sejati bertepuk dada mendapati penghormatan yg tinggi.

Arok adalah simpul dari gabungan antara mesin paramiliter licik dan politisi sipil yg cerdik rakus yg merangkakkan nasib dari bawah hingga menjadi penguasa tunggal tanah jawa. Dalam kudetax arok tidak harus mmperlihatkan tangannya yg berlumuran darah dalam menjatuhkan tunggul ametung dalam bilik agung tumapel.

Tingkah dedes yg terasa aneh dimata ametung sejak pertemuannya dengan arok membuat ametung ingin melenyapkan arok dengan mengutusnya kemedan perang dengan harapan tidak balik lagi. Dikisahkan bahwa arok adalah pemuda umur 20an yg dengan kecerdasannya membuat hati dedes bergetar, tatapan mata arok ketika melihat paha dedes yg tersingkap oleh tiupan angin seperti tatapan mata dewa yg ingin menaklukan hati dedes, tapi tatapan itu hanya di pahami oleh dedes. Dedes pun bingung dgn perasaannya sendiri yg selalu bergetar dan getaran itu seakan melumpuhkannya stiap bertatapan dengan arok.

Kenapa tiap kisah baik viksi maupun dalam dunia nyata kisahnya tidak pernah lepas dari wanita, kesuksesan kudeta tumapelpun tak lepas dari keterlibatan tokoh sentral wanita tumapel kendedes. Pemikiran Pramoedya ananta toer begitu jernih, kemampuannya menganalisa serta mengurai politik purba tumapel telah menjadikan bukunya sebagai sumbangan politik jawa untuk indonesia.

"Munkin kau lupa, Jatuhkan Tunggul Ametung seakan tidak karena tanganmu, tangan orang lain yang melakukannya. Dan orang itu harus dihukum didepan umum berdasarkan bukti tak terbantahkan, kamu mengambil jarak secukupnya dari peristiwa ini"

Malang, 19 okt 09

Sisi Penting Yang Terabaikan

Perasaan adalah luapan ekspresi bahasa jiwa yang tidak terukur kedalamannya. Perasaan adalah gelora samudera luas yang tak terbatas oleh cakrawala, perasaan adalah telaga sunyi yang memberikan kesejukan perenungan bagi jiwa. Perasaan adalah gejolak getar hasrat yang megantarkan kita pada kesempurnaan hidup. Perasaan adalah taman surgawi para dewa. Perasaan adalah adalah curahan kasih sayang yang dirindukan oleh jiwa dalam pengembaraan cinta tak bertepi. Perasaan adalah kekasih yang kita rindukan kehadirannya untuk mengisi kehampaan jiwa kita. Perasaan adalah suara Tuhan yang membimbing kita pada satu tujuan muliah.

Perasaan adalah sisi terpenting yang ada dalam diri kita tapi paling sering diabaikan, begitu terabaikannya sampai kita pun merasa asing dengan perasaan kita sendiri. Dominasi intelektual telah menumpulkan peran perasaan dalam diri kita. Kita telah menjadikan pemikiran kita sebagai dewa yang memiliki kekuatan tak tertandingi. Intelektual telah mematikan unsur rasa dalam diri kita. Intelektual telah membutakan perasaan kita. Perasaan telah dibisukan oleh dominasi intelktual yang tidak pernah berhenti memperkosa dan menghancurkan tatanan nilai peradaban yang dibangun selama ini. Intelektual telah menghancurkan tatanan masyarakat dengan alasan modernisasi dan kemajuan. Intelektual telah mengubah cinta menjadi matre (saya tidak seperti itu he he he).

Pemikiran intelektual kita memiliki kemampuan menjangkau hal yang ada diluar kemampuan batas indera perasaan kita, Pemikiran memiliki kemampuan menalar yang luar biasa, pemikiran bisa mengubah dusta menjadi cinta, Pemikiran bisa mengubah duka menjadi bahagia. Pemikiran itu tak ubahnya sebuah salon kecantikan yang hanya memberikan polesan indah dan cantik tapi yang menikmati dan menilai hasil kreatifitas itu adalah peran mutlak unsur rasa. Pemikiran bisa saja bercerita tentang cinta dan mengurainya menjadi untaian kisah yang indah tapi pemikiran tak pernah merasakan kepuasan tanpa sentilan gejolak hasrat perasaan. Perasaan memiliki kemampuan merasakan kebahagiaan tanpa peran pemikiran sekalipun, tapi tanpa sumbangsi pemikiran, bahagia itu hanya menjadi gumpalan hasrat yang membeku dan memudar tanpa kita berhasil mengekspresikan keindahannya.

Perasaan dan Pemikiran Intelektual adalah dua sisi yang tak terpisahkan dalam kehidupan ini. Dalam segala hal seharusnya kita melibatkan peran keduanya. Pemikiran memiliki peran menalar tapi hasil dari penalaran itu harus diterima oleh perasaan begitu pula sebaliknya. Kadang egoisme pemikiran kita membuat kita melukai perasaan kita sendiri dengan mengabaikan peran perasaan.Kita sering mengalami hal itu, saat kita berhasil membohongi seseorang kita merasa bangga seolah kita berhasil tapi perasaan kita terluka atas apa yang kita lakukan (biasanya kalau orang sudah mati rasa seperti itu). Tapi ketika perasaan telah menggumpal yang akan merasa sakit bukan hanya perasaan kita saja tetapi akan meracuni lingkungan dimana kita berada. Kekuatan sebuah kesimpulan, sebuah keputusan terletak pada kemampuan kita menyeimbangkan antara nalar dan perasaan. Menyeimbangkan peran pemikiran dan perasaan bukan perkara gampang, tapi jangan karena alasan sulit lantas kita tidak bergeming dari zona nyaman yang mengurung kita pada keterkungkungan.


"Kebohongan kecil akan di ikuti oleh kebohongan besar, karena untuk meyakinkan sebuah kebohongan kecil kita membuat kebohongan-kebohongan yang lebih besar".



Lapacua, 02 Nov 09

Masa Lalu Sebagai Bahan Kontemplasi Diri

Pantaskah hari ini kita membicarakan masa lalu kalau masa lalu itu penuh dengan duka, tangisan, air mata dan penderitaan yang sulit terlupakan. Pantaskah hari ini kita bahagia kalau kebahagiaan itu adalah upah dari penderitaan masa lalu kita. Bukankah seorang penyair sufistik telah mengatakan "ketika kita bahagia mengacalah kedalam dirimu dan kamu akan tahu bahwa sebenarnya kegembiraan itu hanya untuk penderitaan yang sebentar lagi akan menyapa kita dan ketika kamu menderita mengacalah kedalam dirimu dan kamu akan tahu bahwa sebenarnya yang kamu tangisi adalah kebahagiaan yang dalam perjalanan menghampiri kita. Saya kira ungkapan penyair diatas bukan hanya sekedar kelihaian bibir dan lidah sang penyair dalam merangkai dan mengungkap kata, tapi mengandung makna yang luar biasa bagi kehidupan.

Begitu banyak orang yang hari ini berusaha untuk melupakan masa lalu mereka yang pahit dan menyisahkan duri dalam kehidupan mereka, begitu banyak orang yang hari ini berusaha untuk menghapus kisah kegagalan asmara mereka, dan masih banyak lagi keluhan-keluhan lain yang berkaitan dengan sisi kelam kehidupan yang ingin kita lupakan.

Banyak orang yang mengatakan bahwa mereka talah melupakan masa lalu mereka tapi bagi saya, Masa lalu itu adalah sesuatu yang tidak bisa kita hilangkan karena masa lalu menempati sebuah ruang istimewa yang ada dalam diri kita. Kadang karena kita tidak memikirkan masa lalu kita, kita merasa seolah telah melupakan masa lalu pada hal antara melupakan masa lalu dengan dengan tidak memikirkan masa lalu sangat berbeda. Sisi kelam dan bahagia dalam diri kita menempati sebuah ruang yang sama sehingga kita akan mengalami kesulitan memisahkan keduanya. Masa lalu bukanlah makhluk ganas yang harus dibinasakan, kegagalan masa lalu bukanlah aib yang tidak termaafkan, kegagalan masa lalu bukanlah sesuatu yang kita harus takuti.


Bagi saya masa lalu, masa sekarang dan masa depan adalah ibarat sebuah paramida dimana masa lalu dan masa sekarang adalah pilar dasar yang berfungsi untuk menopang dan memberikan kekuatan bagi kita, yang mengangkat kita pada anak tangga kemuliaan. Seperti apa kita hari ini adalah merupakan rangkaian dan manifestasi dari masa lalu kita. Kemampuan kita bertahan terhadap penderitaan dan kegagalan kita dimasa lalu adalah bahan bakar yang memberikan kekuatan baru bagi kita untuk menghadapi tantangan yang lebih besar. Dalam salah satu bukunya yang berjudul mengakui kebesaran Tuhan Melalui Proses penciptaan manusia harun yahya mengisahkan tentang bagaimana jutaan sperma berlomba memperebutkan satu sel telur dan ketika sudah ada yang mencapai sel telur tersebut maka yang lain akan gugur dengan sendirinya. Pantaskah hari ini kita bersedih kalau keberadaan kita hari ini adalah hasil kemenangan agung masa lampau kita. Pantaskah hari ini kita merasa rapuh kalau diri kita membawa bibit pemenang.


Lapacua, 07 Nov 09

Negeri Lima Menara


Sepertinya kurang lengkap dan tidak memiliki daya pikat dalam sebuah novel kalau tidak di bumbui oleh unsur-unsur asmara. Sering kita menjumpai novel yang bertemakan cinta, yang penuh dengan tangisan dan air mata kesedihan yang di dramatisir sedemikian rupa sehingga membuai dan memeras rasa haru kita dengan berbagai kisah cengeng tentang kehidupan cinta. Kebanyakan novel hanya membakitkan keharuan kita dengan sentuhan rasa kesedihan yang jauh dari sisi rasionalitas ilmiah kita.

Membaca novel Negeri Lima Menara karya Ahmad Fuadi memberikan kita pemahaman tentang makna hidup yang sebenarnya. Sebuah novel inspiratif penggugah jiwa yang membakar semangat kita untuk meraih kesuksesan hidup yang penuh dengan kebahagiaan. Sebuah novel yang di tulis dengan bahasa yang lugas, sederhana, dan dengan kejerniah pemikiran dalam mendeskripsikan setiap kejadian demi kejadian yang dikisahkan dalam novel ini menambah kekuatan inspiratifnya sehingga lebih membekas dalam diri kita, tidak seperti novel pada umumnya yang hanya singgah untuk membolak balikan rasa haru kita yang kemudian menguap bersama kedewasaan pikiran kita.

Kekuatan inspiratif novel ini tidak hanya terletak pada kekuatan gaya bahasanya saja tapi novel ini berangkat dari sebuah kisah nyata kehidupan rantau seorang bocah kampung lembah maninjau sumatera barat yang dengan keputusan ekstrimnya mencoba melewati batas geografis dan budaya hanya untuk mewujudkan cita-citanya. Dan keputusan ekstrim itulah yang membuatnya berkeliling dunia melewati batas impian hidup masa kecilnya.

Semboyan man jadda wajadah "siapa yang bersungguh-sungguh pasti berhasil" adalah sebuah mantera ampuh yang telah merubah dan mengasah lima bocah Gontor menjadi mutiara hidup yang tidak pernah berhenti berkarya dengan karya-karya yang memberikan pencerahan bagi jiwa kita.



Lapacua, 11 Nov 09

Politisi Bukan Sebuah Profesi

Politisi bukanlah sebuah profesi sebagaimana bidang-bidang lain yang menjadi sumber mata pencaharian karena Idealnya Politisi itu adalah orang yang terpanggil untuk berpolitik dan politiknya adalah untuk kesejahteraan masyarakat dan kemajuan bangsa. Namun sayangnya orang sering melihat politik secara amat pragmatis sehingga politisi dipandang tidak lebih dari pada pekerja dibidang politik belaka. Maka tak heran bahwa begitu keran politik terbuka,orang berlomba-lomba mencari pekerjaan sebagai politisi. Bahkan ada politisi yang berujar bahwa kalau mau kaya jadilah politisi. Mungkin hal inilah yang menjadikan politisi hari ini menggadai kepentingan masyarakat demi mendapatkan paket proyek, menjadi tim sukses sekedar mencari pengganjal perut, memanipulasi anggaran untuk mendapatkan jatah rupiah dan lain sebagainya. Betapa berpolitik telah direduksi menjadi semata-mata mengejar kekayaan dan memproteksi diri dari banyak masalah yang dihadapi terutama masalah hukum.

Menjadi politisi seharusnya didasari oleh keterpanggilan untuk memperbaiki bangsa dan negara kearah yang lebih baik, dan hal itu telah digariskan dan dicontohkan oleh para politisi pendahulu kita pada era sebelum kemerdekaan, dimana para politisi bangsa ini berjuang semata-mata demi kemajuan bangsa ini. Perjalanan Baswedan dan Agus salim ke timur tengah dalam rangka melobi dukungan kemerdekaan adalah perjalanan wisata politik demi kemaslahatan umat, karena perjalanan mereka tanpa mengharapkan SPPD, tanpa tumpangan yang berlabel VIP, tanpa janji imbalan paket proyek, tanpa janji mendapatkan jabatan dan lain sebagainya, tapi mereka tetap memperlihatkan sikap militansi yang tinggi demi sebuah perubahan dan kamajuan bangsa ini.

Seharusnya Karena politisi itu sebagai pengabdi maka tentunya kita harus mengerahkan segala kemampuan kita untuk kemajuan dan kesejahteraan bangsa ini. Kita seharusnya tidak menjadikan politik sebagai lahan para politisi untuk mengejar kekayaan dan kesejahteraan pribadi karena politisi bukanlah saudagar dan politik bukanlah tumpukan harta yang menentukan isi Tas. Seharusnya sebagai politisi kita harus menunjukan sikap ke pelayanan kita kepada bangsa dan masyarakat karena kemuliaan seorang politisi terletak pada keseriusan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Kulukis Cinta dalam Sebuah Kenangan

Kenapa pagi ini semua status bicara tentang cinta, ataukah memang cinta adalah sesuatu yang enak untuk dibahas walaupun masing-masing punya cara yang berbeda dalam memandang cinta, ataukah perbedaan itu telah menjembatani pemikiran kita menuju penemuan hakekat cinta, saya juga tidak tau mengenai hal itu karena saya hanyalah bocah yang haus akan tetesan kasih sayang, mungkin pecinta sejatilah yang lebih paham akan hal itu.

Bicara tentang cinta mengingatkanku akan kehidupan masa lampau bersama seseorang yang dengan penuh kesabaran membantuku melewati setiap desakan persoalan, saat jiwaku rapuh dimakan oleh ganasnya rayap kehidupan dia selalu hadir untuk memberiku kekuatan. Setiap kali keputus asaan menyapaku dia hadir untuk menunjukan padaku akan harapan-harapan yang lebih besar, dengan berbisik ia mengatakan padaku bahwa cinta itu tidak cukup hanya dengan saling memandang tapi bagaimana kita memandang jauh kedepan, menentukan arah yang sama dan kemudian berjalan menuju arah yang telah ditetapkan bersama.

Suatu waktu ditengah dinginya udara di bulan agustus aku mengisahkan tentang kehidupan dua buah benih, satu benih kurus dan satu benih subur yang tumbuh dalam sebuah taman hati. Setiap hari benih kurus selalu mengeluhkan hidupnya yang tidak pernah lepas dari penderitaan. Namun dengan penuh kesabaran benih subur berusaha memberikan semangat dan dorongan, hingga suatu saat mereka berdua tumbuh menjadi benih subur. Setiap waktu mereka selalu mendiskusikan tentang tema apa saja, sampai suatu saat dalam diskusinya mereka mempertanyakan tentang kedekatan dan keakraban mereka yang dalam akhir diskusinya mereka menyimpulkan bahwa ada cinta di balik persahabatan mereka. Tiba-tiba karena satu dan lain hal akhirnya benih subur pergi meninggalkan benih kurus dalam taman hati. Tinggal benih kurus sendirian menikmati cawan keresahan dan kesedihannya dalam taman hati hingga suatu hari dari kejauhan nampak seorang pengembara yang keletihan dengan sebilah kapak dibahunya. 

Kedatangan sang pengembara membuat lirih kesedihan benih kurus sedikit terobati walaupun timbul keraguan dalam hati kecil sang benih kurus. Keraguan apakah sang pengembara akan setia menemaninya dalam taman hati ataukah akan meninggalkannya setelah menancapkan kapaknya yang meninggalkan luka yang begitu dalam. Diakhir kisahku saya melihatmu terdiam tanpa sebuah komentar, hingga...

Disuatu senja yang dihiasi jingga sunset dipantai losari kau membalas kisahku tentang benih kurus dengan sebuah kisah nyata yang melegenda. Dari cerita yang dia kisahkan, saya menangkap beberapa pesan moral kesetiaan, pengorbanan, ketegaran dan perjuangan seorang wanita yang menempuh perjalanan berbulan-bulan melewati hutan, bukit dan gurun hanya untuk ketemu kekasihnya yang dipaksa bekerja membangun sebuah benteng, setelah ketemu dia kembali dan menunggu kepulangan sang kekasih selama 8 tahun. Rentang waktu yang begitu panjang dalam sebuah penantian yang tak pasti tidak mampu melunturkan kekuatan cinta. Dari kisahmu saya tidak hanya memahami beberapa pesan moral tapi saya juga mengerti tentang jawaban dari kisah benih kurus.

Kau begitu banyak meninggalkan goresan kenangan indah pada sekat rongga hatiku yang sulit untuk dilupakan, sebuah kenangan yang membekas indah dan beranak sungai dalam ketenangan telaga jiwaku, menghiburku dikala sedih, obat setiap perih akan kemarau duka, penuntun dalam sesatnya kehidupan, pemberi kekuatan dalam setiap himpitan beban hidup dan kau membuatku tersenyum setiap kali melihat kehidupan. Sebuah kenangan indah seperti beliung yang menyapu bersih dan menerbangkan setiap duka kehidupan.

Melukiskan kenangan bersamamu dalam sebuah catatan singkat sepertinya tidak akan memberiku kepuasan dalam dahaga panjang kisah indah yang kita goreskan pada dinding kehidupan cinta abadi.


Lapacua, 19 Nov 09

VOX POPPULI VOX DEI ADALAH RETORIKA POLITIK YANG MENYESATKAN


Vox populi vox dei adalah sebuah slogan lama yang diwariskan turun temurun sehingga kepunahan akan ungkapan kuno ini tidak akan pernah terjadi. Awalnya saya juga sangat mengagumi ungkapan ini bahkan dikalangan mahasiswa kata ini sangat populer. Dalam sebuah demonstrasinya di depan kantor DPR Buton Utara beberapa waktu lalu seorang mahasiswa dengan lantangnya meneriakan kata ini. 
Ungkapan ini hanyalah sebuah sanjungan yang memposisikan rakyat pada puncak tertinggi tapi kekuatan dan kekuasaan sepenuhnya dikuasai oleh para elit, ungkapan ini juga hanyalah sebagai sebuah tembang untuk meninabobokan rakyat sehingga Vox Polpuli Vox Dei hanyalah sebuah retorika politik. Sejak munculnya slogan vox populi vox dei kita belum pernah melihat pembuktian yang membenarkan slogan ini atau paling tidak mendekatkan kita pada sebuah argumen akan kebenaran ungkapan kuno yang telah cukup populer di kalangan masyarakat.

Teori elit menyodorkan sebuah argumen yang cukup telak tentang hal ini dengan menyatakan bahwa sebagian besar rakyat pada hakikatnya merupakan pihak yang apatis dan buta informasi sehingga dengan demikian para elit penguasalah yang sesungguhnya mewarnai dan mempengaruhi pendapat umum baik yang menyangkut masalah-masalah kebijakan maupun hal-hal lainnya, bukan rakyat yang mempengaruhi pendapat golongan elit. Para pejabat pemerintah dan para administrator , betapapun strategis posisi formal mereka, sesungguhnya hanya sekedar menjadi alat atau kepanjangan tangan dan pelaksana kebijakan yang substansinya sudah dipikirkan, dirumuskan dan ditetapkan oleh golongan elit sehingga hasil dari produk rumusan mereka hanya menguntungkan golongan elit semata.

Teori elit ini bukan isapan jempol semata karena melihat kondisi butur pada dua pemerintahan yang lalu tidak terlepas dari kepentingan elit. Mungkin hal inilah yang memicu berkembangnya isu 00, 01, 02, ....... dan lain sebagainya yang berkembang di tengah masyarakat. Sehingga kenyataan yang ada di Butur pada pemerintahan yang lalu hanya membentuk dua kekuatan kelompok dimana kelompok pertama adalah komunitas para elit dengan jumlah yang sedikit tapi mempengaruhi segala kebijakan pemerintahan yang ada sehingga segala kebijakannya berpihak pada kelompok elit saja. Kelompok kedua adalah rakyat dengan komunitas paling banyak tapi mereka tidak memiliki kekuatan dan kemampuan untuk mempengaruhi keputusan yang telah ditetapkan penguasa sehingga mereka hanya di jadikan komoditas oleh golongan elit untuk mengokohkan tahta kekuasaan mereka.

Pada hal sejatinya Bupati sebagai kepala pemerintahan adalah orang yang bertanggung jawab untuk menciptakan iklim pemerintahan yang bersih serta berusaha untuk menciptakan rasa persaudaraan dan kekompakan masyarakat yang masuk dalam wilayah pemerintahan Butur, bukan dengan menciptakan kekuatan-kekuatan pada kelompok tertentu saja karena Butur bukan milik pihak-pihak atau kelompok-kelompok tertentu. Butur lahir dari perjuangan panjang yang cukup melelahkan dari semua elemen masyarakat. Pemimpin seharusnya punya kepekaan terhadap masyarakat yang ia pimpin sehingga perubahan sekecil apapun yang ada dimasyarakat diketahui oleh pemimpinnya bukan hanya peka terhadap kelompoknya saja.

Mungkin kenyataan yang terjadi pada rezim pemerintahan yang lalu bisa menjadi pemicu kesadaran kita sehingga bisa menjadi pelajaran penting bagi masyarakat butur agar bisa membentuk kekuatan kolektif dalam menentukan transisi pemerintahan yang elok di buton utara.


malang, 22-02-2010

Westernisasi dan Runtuhnya Peradaban

Malam ini untuk ke dua kalinya saya terbangun pada jam yang sama sambil menikmati hal yang sama. Sebuah pemandangan yang meneduhkan hati, tenang, hening, hingga hidup ini terasa begitu nikmat. Untuk sesaat bayangan kesibukan yang membuatku lelah, yang membuatku sering mual bahkan kadang sampai muntah, untuk malam ini lenyap seolah saya berada dalam kehidupan baru yang memberi warna kehidupan yang sangat berarti. Warna kehidupan yang akan kutorehkan dalam sekat rongga kenangan yang suatu hari dalam sebuah masa yang entah kapan, yang pasti hal itu akan menggemuruh dalam dada saya bahwa saya pernah mengukir suka duka kehidupan di kota ini.

Begitu heningnya malam ini sampai gemericik suara aliran sungai brantas melambungkan pikiran khayal saya pada kehidupan sebuah masa yang jauh dari generasi hari ini. Sebuah kehidupan jawa kuno yang tenang, sepi, hening dan tanpa suara deru kendaraan. Sebuah kehidupan yang mengantarkan masyarakatnya pada puncak kehidupan yang membahagiakan, kehidupan yang mengantarkan para resi larut dalam tapa kehidupan. Sebuah kehidupan yang sangat bersahaja dimana tatanan kemasyarakatan dan budaya saat itu masih dipegang teguh dan di junjung oleh masyarakat. Sebuah kehidupan dimana nilai-nilai kemanusiaan masih merupakan keutamaan, kesantunan dalam bertutur kata masih di tonjolkan, keindahan dalam berperilaku masih merupakan sebuah tontonan yang mengasyikan dan melahirkan simpati dan empati bagi siapapun.

Membandingkan dengan realitas yang ada saat ini berbeda jauh dengan kehidupan jawa kuno, siapapun merasa miris melihat realitas sekarang. Dimana budaya hari ini sebatas kebanggaan bahwa disuatu masa yang jauh di belakang, bangsaku merupakan bangsa yang pernah berjaya, dulu bangsaku adalah bangsa yang pernah mencapai puncak budaya tertinggi di nusantara. Tapi disuatu masa yang akan datang kebanggaan akan budaya itu akan hilang dengan sendirinya. Pengaruh gaya kehidupan metropolitan telah menyusup kedalam kehidupan masyarakat dan mengganti tatanan kehidupan yang ada dengan budaya westernisasi yang sangat di elu-elukan generasi saat ini. Saya sangat yakin kalau secara perlahan dan pasti tatanan budaya kreasi leluhur masa lalu itu akan runtuh dalam jarak dan waktu tertentu dan hanya akan menyisakan serpihan kisah dalam sejarah.

Dari teras lantai tiga depan kamar kostku dibawa bayangan rembulan paruh purnama samar-samar kutatap gunung arjuno dan semeru dengan gagahnya menjulang tinggi seolah menatap apapun dibawahnya dengan tatapan keangkuhan, namun Teduhnya cahaya rembulan, heningnya malam, merdunya alunan musik alam mampu meluruhkan keangkuhan itu menjadi sebuah kharisma keagungan yang memancarkan keyakinan dalam diri siapapun bahwa suatu saat dalam pengembaraan kehidupan ini kita harus menjadi lebih kuat, lebih kokoh dalam bersikap, lebih tegar dalam menghadapi setiap persoalan yang di hadapi. Saya tidak bisa membayangkan seandainya kedua gunung itu murka dan memuntahkan lahar panasnya, sebagaimana gunung tambora yang meletus di tahun 1800 dan mengubur sebuah peradaban manusia terbesar yang pernah ada di negeri ini.

Malam terus merangkak dengan pelan, tenang, dingin dan hening, hingga tanpa terasa sudah masuk waktu subuh sehingga catatan yang belum tuntas ini harus berakhir disini. 


Istana kediaman gang V/250, 1 mei 2010.

Muhammad Lelaki Penggenggam Hujan


Setelah beberapa minggu ini sibuk membaca dan mengerjakan tugas kampus, akhirnya malam ini sempat menuntaskan membaca novel karya tasaro yang selama ini tertunda dengan judul Muhammad lelaki penggenggam hujan. Novel karya Tasaro ini adalah sebuah novel yang menggambarkan tentang kisah Muhammad dengan lengkap dan ditulis dengan gaya bahasa sederhana dan mudah dicerna. Dalam buku ini Tasaro mampu membawa pikiran pembaca mengalir dan hanyut dalam untaian kisah kehidupan yang ia lukiskan dalam novel tersebut.

Saya cukup salut dengan kedalaman pemikiran Tasaro dalam melukiskan kisah kehidupan Muhammad, kesantunan dan keindahan bahasa yang tertata dengan rapi yang membentuk untaian indah setiap kalimat membuat novelnya seolah hidup dan tidak membosankan seperti novel kebanyakan yang tidak meninggalkan bekas di hati pembaca. Berbeda dengan novel karya Tasaro ini, yang dalam kisahnya menceritakan secara kompleks tentang kisah kehidupan yang memiliki nilai spritual. Disamping itu dalam novel ini juga akan mengantarkan pikiran pembaca pada pemahaman kehidupan akan makna sebuah kehidupan yang begitu membekas indah dalam hati pembaca.

Kisah dalam novel ini menjelaskan tentang seorang bernama Kashva yang pergi meninggalkan kotanya, suriah dimana ia mengabdikan hidup selama ini hanya untuk bertemu lelaki bernama Muhammad, yang kelak membawa kedamaian dalam kehidupan jahiliah bangsa arab, pembela kaum papa, penguasa yang adil terhadap rakyatnya, bapaknya kaum miskin, hingga ia di beri sebagai Abu Masakin.

Rasa rindu yang besar ingin bertemu dengan seorang pangeran kedamaian yang dijanjikan dalam semua kitab suci telah merubah hidup Kashva, penderitaannya berubah menjadi nikmat oleh hasrat yang menggumpal dalam diri. Getar rindu akan perjumpaan dengan Muhammad sang lelaki penggenggam hujan berubah menjadi sebuah kekuatan besar yang mengalir dalam dirinya hingga tak ada sesuatupun yang membuatnya jerih, bahkan maut yang mengintai dari ujung pedang tentara Khosrou tak juga menyurutkan rasa rindunya bertemu Muhammad.

Novel Tasharo yang berjudul Muhammad Lelaki Penggenggam Hujan ini sangat berbeda dengan novel karangan Tasharo pada edisi sebelumnya yang berjudul Galaksi Kinanti dimana dalam galaksi kinanti tasharo banyak membahas tentang hakikat cinta, walaupun ada perbedaan dalam hal bahasan utama namun kedalaman analisa tasharo dalam memandang hakekat sesuatu cukup mendalam dan menyentuh hati pembaca.

Membaca novel ini seolah kita dalam sebuah wisata spritual menelusuri kehidupan kuno dijazirah Arab yang meninggalkan bekas sebuah peradaban besar kehidupan bangsa Arab yang pernah mencapai kejayaan di masa lalu.




Kost Istana Gang V/250 11-05-2010

Rembulan Lesuh

Sepenggal kisah dalam ingatan
Meredup lirih saat sunyi
Meninggalkan sayatan luka yang dalam
Perih, pedih…

Rembulan Menunduk lesu dalam diam
Ia sangat terluka
Hingga membiaskan pancaran duka di wajahnya
Dan mencumbui malam dengan tetesan duka…

Rembulan merangkak letih
Mengeja aksara duka
Merangkai kata derita
Hingga lelah dalam duka dan derita…

Bertemankan butir-butir sepi yang jatuh bergelinding
Hanya mampu menatapi sang rembulan
Melukiskan duka dalam setiap tetes air mata
Dari bening sungai kasihnya…

Berharap bintang memberi hadiah pelangi malam
Yang meluruhkan setiap duka Bersama tarian malam
Berharap bintang mereguk wajah dukamu
Yang meneteskan air mata dari jiwa kasihnya…


Gang V/250 27-05-2010

Malam Minggu Dan Ritual Kaum Muda

Kenapa wanita dari zaman purba tidak pernah mendapatkan tempat yang terhormat di dunia ini. Dalam kehidupan kuno Yunani, wanita hanya dijadikan sebagai pelengkap prosesi dalam sebuah ritual. Diman dalam ritual tersebut dipilih seorang perawan yang masih suci dan cantik, wanita yang terpilih kemudian di jadikan sebagai tumbal untuk dipersembahkan buat para dewa. Apakah alasan sampai wanita merelakan dirinya untuk di jadikan sebagai tumbal para dewa. Selintas saya berpikir bahwa wanita itu adalah makhluk lemah dan tidak berpikir. Naluri wanita memang seperti itu gampang pasrah dan bangga dengan pakaian mewah, dan sedikit iming-iming. Ataukah memang wanita gila akan sebuah kehormatan, karena terpilih untuk bertemu dewa, dimana rasa bangga akan sebuah kehormatan telah melumpuhkan keinginan mereka untuk hidup.

Dizaman moderen seperti inipun wanita masih tetap jadi bahan eksploitasi kaum pria. Imansipasi dan kesetaraan gender pun seolah memberi peluang bagi kaum pria untuk lebih bebas lagi mengeksploitasi wanita. Dengan dalih modernisasi wanita rumahan dianggap kolot dan kuno. Dengan alasan pembangunan kampung maksiatpun bermunculan seperti jamur di musim hujan, bahkan tak pernah sepi dari pengunjung. Tidak sedikit wanita yang mencoba memberontak untuk bebas dari tekanan budaya dan agama hanya karena malu dikatakan kolot. Mereka mencoba menerobos kodrat seolah dengan ungkapan modern status dan harga diri mereka menjadi lebih baik dan mendapat kehormatan di masyarakat.

Walaupun ada perbedaan antara prosesi ritual kuno dengan modern namun pada hakekatnya masih sama antara ke duanya, hanya memposisikan wanita sebagai korban dan bahan eksploitasi kaum pria. Sebagai sebuah fakta sederhana saya melihat kalau malam minggu itu tidak lebih dari sebuah ritual modernisasi, dimana wanita berhias dengan pakaian mewah dan menarik, menyiram tubuhnya dengan aroma parfum ratusan ribu untuk kemudian diarak dengan kendaraan keliling kota. Kondisi ini hanya menjadikan wanita tidak lebih dari sebuah pajangan bernyawa untuk di pamerkan kepada orang banyak. Lantas yang menjadi pertanyaan bagi kita, kebahagiaan apa yang didapatkan seorang wanita dari hasil arak-arakan seperti itu.



Gang V/250 30-05-2010

Teratai Jiwaku

Dinda….
Disaat duka manyapaku
Engkau datang menanam teratai bahagia
Di tepi telaga jiwaku

Agar saat kau jauh
Teratai itu tetap dalam jiwaku
Ketika kau di sisiku
Teratai yang kau tanam merekah

Dan menebarkan aroma wangi dalam jiwaku
Hingga rindukupun berontak
Ingin menatapmu
Dalam samar cahaya rembulan

Dinda
Engkau memberi warna teduh dalam hidupku
Dengan kelembutan bidadari kayangan
Kau pikat jiwaku dengan pelangi

Dinda
Saat mentari berkerudung senja
Rindu yang kau tanam di mataku
Menjadi air mata suci untuk membasuh jiwamu

Saat rinduku tak tertahankan lagi
Aku menangis tanpa nada
Agar air mata salju
Menguap dalam hatimu



Gang V/250 30-05-2010

Singkat Yang Penuh Kesan

Mengenalmu adalah anugerah buatku, walaupun hanya sesaat bersamamu tapi buatku itu sudah lebih dari cukup. Dua minggu bersamamu adalah waktu yang cukup untuk memahami perbedaan-perbedaan diantara kita. Dari perbedaan itu saya memahami bahwa yang membuat indahnya hidup adalah karena perbedaan. Mengubahmu seperti yang saya inginkan hanya akan menghilangkan ciri khasmu dan pada akhirnya aku hanya akan melihat bayanganku sendiri di dalam dirimu. Karena itu aku mencoba untuk akrab dengan perbedaan diantara kita.

Semakin aku menyelamimu jauh ke dasar jiwamu keindahan-keindahan itu semakin memesonaku untuk berlama-lama berada di sana. Kesantunan dan kelembutanmu dalam bertutur kata membuatku betah untuk kamu ajari adab kesantunan sebuah budaya. Masih terngiang di telingaku saat kamu menunjukan padaku tempat dan nama jalan di kotamu dan saat itu kamu sempat berjanji untuk mengantarku jalan-jalan di sebuah makam bersejarah, sebuah makam anak bangsa yang gemilang membawa bangsa ini dimasa kekuasaannya hingga disegani oleh bangsa lain. Suatu sore saat pamit untuk kembali, kamu mengantar keberangkatanku dengan tetesan air mata rindu yang mengalir kedalam telaga jiwaku dan mengubahnya menjadi gumpalan rindu yang menyesakkan.

Sebuah kenangan dalam cinta tidak ditentukan oleh intensitas pertemuan, tapi lebih di tentukan oleh kualitas cinta yang telah kita desain sendiri. Ada yang mengatakan bahwa rindu hanya bisa diobati dengan sebuah pertemuan tapi saya berpikir bahwa pertemuan itu hanya sedikit mengobati kerinduan kita, karena seiring dengan itu akan muncul kerinduan-kerinduan lain dalam setiap perjumpaan dan tidak akan pernah berakhir. Tidak sedikit orang yang terjebak dengan perangkap rindu yang mereka ciptakan sendiri. Dan mereka akan sadar saat aliran sungai rindu dalam diri mereka telah mengering dan menyisahkan kepingan duka yang dalam.

Walaupun saat ini kita pisah oleh persoalan yang seharusnya tidak pantas untuk dijadikan persoalan tapi saya bersyukur. Cukup banyak nilai moral yang saya dapatkan dari kisah yang telah kita goreskan pada angkuhnya kehidupan ini. Pisah darimu adalah suatu duka yang akan membuat perih setiap aku mengenangmu, walaupun perih tapi ini adalah sesuatu yang harus dijalani dan ini adalah pilihan kita berdua. Pada hal meminjam apa yang dikatakan oleh yusran taridala bahwa aku hanya akan mencintaimu seperti cinta yang diajarkan oleh ibuku, cinta yang tidak seperti api membakar kayu dan menjadikannya abu. Tapi cinta yang tidak akan punah, karena aku tidak akan membakarmu dengan api cinta birahi.





Gang V/250 13 Juni 2010

Belajar Hidup Dari Cinta Para Ibu

Ungkapan yang paling sering kita dengar mengatakan bahwa hidup ini adalah perjuangan, namun perjuangan mengarungi hidup tanpa didasari oleh cinta hanya akan membuat seseorang merasa terbebani. Tanpa amunisi cinta, perjuangan hidup terasa melelahkan dan hanya menjadikan kita seorang pengeluh hebat yang lihai mencari pembenaran atas setiap keluhan yang kita lontarkan. Sebuah ungkapan bijak yang pernah saya dengar mengatakan bahwa cintailah apapun yang anda kerjakan, dengan begitu kelelahan enggan menyapa kita. Saya kira ungkapan ini ada benarnya, sebagaimana sebuah kisah yang saya baca 24 tahun lalu dimana dengan cinta seorang nenek melubangi gunung hanya untuk menemukan sumber air, dengan cinta seorang ibu hanya bersenjatakan sepotong ranting melawan 7 ekor singa hanya untuk menyelamatkan anak yang dicintainya dari santapan sang singa. Dengan alasan cinta tanah air, para pendahulu bangsa ini hanya dengan bersenjatakan bambu runcing berhasil mengusir para penjajah.

Tidak sedikit orang didunia ini yang ingin hidup nyaman, enak dan menikmati hidup tanpa sebuah perjuangan seolah hidup itu adalah sebuah taman surga yang segalanya serba tersedia, yang cukup dengan merasakan lapar, menu paling enakpun langsung tersedia. Sebagai seorang pengeluh dan pengimpi, saya pun menginginkan kehidupan yang serba instan tersebut, sehingga kadang ketika terbentur dengan beban pekerjaan, saya mengeluh dan memaki pekerjaan dan tugas yang diberikan kepada saya karena Saya tidak ingin zona nyaman saya terganggu oleh siapapun, persoalan apapun dan lain sebagainya.

Namun cara saya melihat kehidupan berubah ketika melihat perjuangan hidup seorang wanita single parent yang berjuang menafkahi anak-anaknya dengan berangkat kerja subuh saat orang masih lelap dalam mimpi. Bahkan saat pulangpun masih bisa mengerjakan pekerjaan lain dan mengatur rumah tangga dengan tenaga yang tersedia, walaupun kadang diwajahnya terlihat sedikit lesu dan kelelahan namun tidak pernah sekalipun saya mendengar sebuah keluhan dan makian atas sulitnya kehidupan yang terucap. Semangat dan sikap tegarnya menjadi bahan bakar yang membuatku bisa bertahan dari setiap kesulitan. Saya melihat bahwa kecintaan seorang ibu terhadap anak-anaknya yang begitu besar menjadi sebuah sikap tegar untuk menaklukan kerasnya kehidupan kota yang kejam dan penuh dengan tingkat persaingan yang tinggi dan membutuhkan daya tahan yang luar biasa agar bisa bertahan dan tidak tersingkir dari kehidupan. Melihat realitas ini membuat saya berpikir bahwa anggapan selama ini yang mengatakan bahwa wanita merupakan kaum yang lemah adalah sangat menyesatkan.

Belajar hidup dari cinta para ibu kadang membuat kita menemukan sesuatu yang luar biasa dibalik sikap lembut mereka. Kelembutan seorang ibu mengandung gumpalan-gumpalan kekuatan yang mengalir dengan gemulai namun memiliki daya dobrak yang dahsyat. Kelembutan mereka membuat kaum ibu bisa mengapungkan diri dengan indah dalam samudera kehidupan hingga batas terjauh kehidupan yang membahagiakan.



Gang V/250, 29 juli 2010

Legenda Cinta Yang Menggetarkan

Agar tidak bosan dengan rutinitas dan tugas kampus, disela-sela kesibukan tugas yang menumpuk saya sempat untuk menamatkan sebuah novel yang saya beli di Gramedia Malang beberapa waktu lalu. Sebuah novel yang kekuatan kisahnya belum memudar hingga saat ini. Bahkan sampai saat ini pun belum ada novel yang menandingi kehebatan novel Layla Majnun karya Nizami yang oleh sastrawan besar Jerman Goethe mengatakan bahwa Nizami adalah Roh Agung yang berbicara tentang perhelatan termanis dari cinta yang terdalam.

Sebelum membaca novel tersebut saya menganggap bahwa apa yang di ungkapkan oleh Goethe terlalu berlebihan dan sengaja di besar-besarkan. Namun setelah menelusuri novel nizami ini kata demi kata membuat saya berpikir bahwa ungkapan Goethe hanyalah sebuah noktah bagi sebuah mahakarya agung yang merajai dunia sastra. Saya kira tidak berlebihan kalau saya mengatakan bahwa novel ini merajai dunia sastra, karena novel Nizami ini telah menginspirasi William Shakespeare untuk menulis Romeo and Juliet, menginspirasi penyair besar Rumi saat mengubah Masnawi dan Diwani Syamsi Tabriz, dan menginspirasi Eric clapton dalam melahirkan sebuah lagunya Layla.

Dalam novel Qays dan Layla ini nizami mencoba menggambarkan tentang kisah cinta sepasang pemuda dalam bahasa yang indah dan mengalir hingga titik terjauh dalam kebeningan samudra jiwa pembaca. Cinta dalam pandangan Nizami begitu agung dan menempatkannya dalam posisi yang terhormat, tidak seperti cinta dalam pandangan barat yang melihat cinta tidak lebih dari nafsu dimana puncak cinta tertinggi mereka adalah saat ritual seksual. Saya melihat dalam novel qays dan layla ini nizami menganggap bahwa seksual hanyalah sebuah efek samping (side efect) dari cinta dan bukanlah sebuah prioritas. Sehingga dalam ungkapannya nizami menyatakan dengan jelas bahwa di dalam cinta, kedekatan yang terlalu dekat sangatlah berbahaya bagi seorang pecinta.

Walaupun dalam novel ini bercerita dan bertemakan tentang cinta yang dilakoni oleh Qay dan Layla, namun kalau di lihat dari perspektif yang berbeda, novel ini membahas tentang hakekat cinta yang seutuhnya namun nizami mengemasnya dan membungkus hakekat cinta tersebut dalam sebuah kisah sehingga gampang dipahami. Dalam setiap dialog yang terjadi dari para pelaku dalam novel tersebut selalu mengandung sentilan nilai pesan sosial maupun spritual yang begitu mendalam sehingga novel tersebut seolah hidup dan pernah terjadi di suatu masa yang lampau.

Keseriusan majnun meleburkan jiwanya kedalam bayangan majnun membuat ia sendiri lupa akan dirinya. Tingkahnyapun begitu aneh hingga ia berteman dengan binatang. Rasa cinta majnun yang begitu mendalam pada layla membuatnya menghilangkan penguburan akan dirinya, yang membawanya pada kematian diatas pusara sang kekasih.

Membaca kisah Qay dan Layla ini membuat saya yakin bahwa cinta memiliki kakuatan luar biasa, sejak manusia pertama hingga saat ini kekuatannya belum memudar, walaupun ribuan bahkan jutaan tahun telah dilampaui. Mungkin kekuatan inilah yang membawa Bapak dan Sesepuh Manusia saat ini (Adam) melakukan pencarian terhadap sang kekasih selama beberapa ratus tahun.




gang v/250 24 juni 2010

Sabtu, 02 Oktober 2010

Tafakur Panjang dalam Sunyi, Sepi dan Keheningan Malam.

Tiba-tiba Aku terbangun tengah malam tepatnya pukul 03.00, tidak tahu apa yang harus dilakukan ditengah malam seperti ini. Tiba-tiba aku teringat dengan sosok yg akhir-akhir ini setia menemaniku, menghiburku saat merasa sepi, melukiskan setiap keluhan dalam untaian kata, membantuku mengerjakan setiap tugas hingga tengah malam, sepertinya aku jatuh cinta sama sosok penurut seperti ini. Sebuah laptop mini yang setia menemaniku akhir-akhir ini.

Malam ini suasananya begitu beda, tidak seperti malam sebelumnya yang penuh dengan keceriaan dan canda teman yang kadang bikin sakit telinga. Suasana sepi ini melarutkan lamunan yg panjang dalam dalam kisah yg tak henti digoreskan pada keangkuhan kehidupan yang memaksa kita untuk hanyut dalam lautan kehidupan yang menyesatkan.

Cakrawala dalam keremangan malam dengan bulan sabit menggantung dalam desir sungai yg mengalirkan kepedihan dalan kehidupan yang asing. Dengan denyut kehidupan yang kian lama menyesakkan membuat gemuruh dalam dada menyentak ingin kebebasan dari rasa asing yang kian perih menyayat setiap torehan bahagia dalam dada.

Malam yang sepi, sunyi dan hening ini seperti sebuah mimpi buruk yang menyesakkan, serasa akhir dari sebuah kehidupan panjang yang berlalu dengan cepat. Yah malam yang tidak seperti malam biasanya yang membawa kegaduhan dalam hiruk pikuk yang menyibukkan. Rasa yang menyebarkan rasa aneh dan membingungkan dalam duka sunyi yang menggumpal bersama semakin larutnya malam dalam hening yang menggalaukan hati. Yah mungkin banyak orang yang kadang merasa gelisah dengan keadaan seperti ini hingga mereka mencari tempat hanya untuk mengusir rasa sepi mereka.

Yah... Malam tidak seterang siang, tidak sesibuk kehidupan siang tapi dengan hening, sepih dan sunyi malam bisa membuai siapapun dalam tapa kehidupan. Dalam doa yang di ungkapkan dalam waktu yang hening mengubah kata dalam doa menjadi butiran-butiran air mata yang mengoyak jiwa keangkuhan dalam diri menjadi sebuah kesadaran akan makna kehidupan yang begitu indah. Malam mencairkan hati yang keras membatu menjadi serpihan penyesalan dalam sedan tertahan, membuat jiwa yang pekat dari dosa menjadi senggukan tangis yang membeningkan jiwa dan meluruhkan setiap dosa. Keheningan menajamkan kepekaan rasa dalam memaknai hidup yang sebenarnya. Sepi, hening, dan sunyi akan memberi keteduhan jiwa seorang pecinta untuk lebih ikhlas dalam memberikan rasa sayangnya.Hening adalah sebuah proses meditasi alam menuju kesempurnaan hidup menggapai cinta dalam derajat tertinggi akhir kehidupan. Sunyi adalah sebuah proses komunikasi dengan alam untuk memahami alam secara konseptual. Sepi, hening dan sunyi kadang menbuat kita sadar bahwa kita membutuhkan seseorang lebih dari sekedar seorang teman.

Semakin kutatap Bulan sabit yang menggantung indah diatas langit kota batu rasa sepi itu semakin bergetar hebat hingga terkadang aku harus menarik napas panjang untuk sebuah relaksasi terhadap gejala alamiah ini. Mungkin rasa sepi seperti ini yang mengantarkan Adam untuk minta kepada Tuhan agar diberikan seorang teman untuk mengusir rasa sepi dalam kemegahan surga

Bulan sabit itu semakin merendah untuk istrahat dibalik perbukitan kota batu yang kemudian lelap dalam pengembaraan berikutnya tanpa rasa lelah.


Gang 5, 07 maret 2010

Buton Utara dan Birokrasi Amburadul


Buton Utara sebagai sebuah daerah pemekaran baru tentu memiliki keterbatasan sumber daya manusia sehingga masih perlu untuk membenahi sistem birokrasi dan sistem administrasi pemerintahan yang ada sehingga mampu untuk memberikan pelayanan secara prima kepada masyarakat sebagaimana tujuan awal dalam otonomi daerah bahwa dengan adanya pemekaran terhadap daerah akan memudahkan akses kepengurusan dalam segala hal.

Pada hakekatnya kelembagaan birokrasi meliputi susunan dari suatu tatanan birokrasi pemerintah, tatanan nilai, tatanan sistem dan tata perilaku dari sumber daya manusianya. Lembaga birokrasi adalah suatu bentuk dan tatanan yang membentuk struktur dan kultur sehingga Birokrasi diakui sebagai sebagai salah satu pilar utama penyokong kehidupan masyarakat, disisi lain birokrasi juga merupakan pelaksana administrasi pemerintahan, maka secara otomatis birokrasi menjadi titik perhatian masyarakat ketika menyangkut hubungan pelayanan terhadap masyarakat.

Apa yang dikerjakan di dalam dunia Administrasi publik adalah yang dikerjakan pemerintah dengan jumlah dan jenis yang banyak dan variatif baik menyangkut pemberian pelayanan diberbagai bidang ke hidupan maupun yang berkaitan dengan mengejar ketertinggalan lewat program-program pembangunan yang nantinya diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat sebagai objek administrasi publik itu sendiri. Secara khusus kegiatan administrasi publik difokuskan pada aspek manajemen sebagai pelaksanaan dari kebijakan publik. Artinya administrasi lebih berkenaan dengan kegiatan pengelolaan pelayanan publik maupun penyediaan barang-barang publik.

Buton utara sebagai daerah pemekaran baru yang belum berpengalaman tentu masih mengadopsi sistem pemerintahan yang ada yaitu dengan menerapkan sistem pemerintahan yang berbasis manajemen yang lebih menekankan sistem pemerintahannya pada proses penyelenggaraan pemerintahan yang lebih mengedepankan peran pemerintah sebagai layaknya peran manager pada perusahaan/bisnis dengan proses manajemen gaya sektor privat yang kental dan selalu waspada terhadap adanya persaingan, mekanisme pasar, upaya mementingkan kepuasan pelanggan, pilihan pelayanan dan nilai dampak usaha.

Namun pada prakteknya lembaga birokrasi yang ada di buton utara bukannya memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat yang menjadi objeknya, tetapi birokrasi yang ada di buton utara lebih cenderung berpihak terhadap kelompok-kelompok tertentu yang memiliki pengaruh yang cukup kuat. Senada dengan hal itu Alavi dan Milliband dengan menggunakan pendekatan Marxian, mereka mengatakan bahwa secara umum adanya kedekatan sosial antara anggota-anggota aparat birokrasi negara dengan anggota-anggota kelas dominan, sehingga kecenderungan watak oligarki yang muncul dari perilaku negara sangat tak bisa di pungkiri. Sehingga birokrasi menjadi pelayan kelas yang secara ekonomi berkuasa.

Dalam perekrutan orang yang akan mengisi posisi-posisi tertentu dalam birokrasi pemerintahan yang ada di buton utara, tidak lepas dari sejauh mana kedekatan orang tersebut dengan penguasa atau paling tidak mereka harus menjadi bagian dari komunitas mereka yang berkuasa serta harus patuh terhadap apapun yang di inginkan oleh penguasa. Bahkan orang-orang yang direkrut dalam pemerintahan Buton Utara bukan untuk menunjukan kualitas mereka dalam memberikan pelayanan yang prima sebagaimana yang dimaksud dalam pengertian pemerintahan tetapi justeru hanya untuk melanggengkan kekuasaan pemerintah yang ada. Proses perekrutan semacam ini hanya akan menghancurkan sistem pemerintahan yang terbentuk karena tidak didasari oleh sikap profesionalisme dalam memberikan pelayanan terhadap publik sebagai obyek dalam sistem pemerintahan yang terbentuk. Sehingga proses perekrutan ini lebih mengarah pada pembentukan dinasti-dinasti kecil dalam sebuah pemerintahan yang ada karena itu Sistem pemerintahan seperti ini tidak lebih dari sebuah sistem pemerintahan tradisional dan tidak akan mampu membawa perubahan masyarakat menjadi lebih baik. Pada hal sejatinya lembaga birokrasi sebagai ujung tombak dari administrasi publik adalah direkrut berdasarkan kualifikasi dan kemampuan sehingga nilai manfaat dari keahlian mereka bisa dirasakan oleh masyarakat.

MENJINAKKAN KAPITALISME

Teori modernisasi merupakan induk dari kapitalisme, dalam teori modernisasi ini mengarahkan kepada penguasaan pasar oleh para pemodal. Dalam hal ini peran Negara dalam pasar tidak diharapkan karena pasar dinilai mampu meregulasi dirinya atau dalam artian pasar mandiri (caporaso, 236 ). Dalam paparannya, Anthony Giddens menyatakan kalau modernitas disangga oleh kekuatan kapitalisme, negara bangsa, organisasi militer dan industrialisasi. Kapitalisme merujuk pada sejumlah prinsip struktural yang mendasari praktik akumulasi modal dalam konteks pasar produksi dan tenaga kerja yang kompetitif. Sedang negara-bangsa menunjuk pada prinsip struktural yang mengoordinasi praktik kontrol atas informasi, supervisi social dan pemata-mataan. Lalu militerisme menyangkut prinsip struktural yang mendasari praktik pengontrolan atas alat-alat kekerasan dalam konteks industrialisasi perang.

Dalam sebuah bukunya David Harvey mencoba membata serangkaian kontradiksi implisit dalam account Marx tentang sirkulasi modal dan eksploitasi buruh yang sedang diperburuk di dunia modern. Satu adalah drive untuk mempercepat perputaran modal yang hanya dapat dicapai melalui investasi dalam proyek-proyek jangka panjang. Hal ini menyebabkan kontradiksi antara modal keuangan di satu sisi, dan manufaktur, pertanian, konstruksi, jasa dan modal negara di sisi lain. kontradiksi lain adalah drive untuk memusnahkan semua hambatan spasial untuk akumulasi modal yang hanya dapat dilakukan melalui pembangunan lingkungan dibangun, kota-kota, infrastruktur transportasi, pabrik, dll kontradiksi ini tertanam dalam, dan dipertajam oleh, sistem pasar bebas global. Harvey mengakui beberapa perubahan terbaru dalam dinamika globalisasi: deregulasi pasar keuangan sebagai respon terhadap runtuhnya Perjanjian Bretton Woods; inovasi teknologi yang pesat, khususnya di bidang informasi revolusi ''; dan biaya jatuh dari memindahkan orang dan komoditas di seluruh dunia. Sambil mengingatkan perubahan ini, Harvey menegaskan bahwa mereka tidak menyebabkan 'lekukan keluar' dari negara, tetapi yang, sebaliknya, keberhasilan neo-liberalisme membutuhkan lebih intervensionis negara. Globalisasi telah dimasukkan dalam agenda oleh kelas operasi 'kapitalis melalui agen kebijakan, militer luar negeri AS dan komersial ". Selain itu, belum ada transformasi kualitatif dalam cara produksi dan hubungan sosial yang akan mengharuskan sebuah perbaikan konsep teoritis kami dan aspirasi politik. Globalisasi mungkin telah membuat banyak gerakan oposisi lokal, tetapi:
One of the historical strengths of Marxism has been its commitment to synthesise diverse struggles with divergent and multiple aims into a more universal anti-capitalist movement. The Marxist tradition here has an immense contribution to make because it has pioneered the tools with which to find the commonalities within multiplicities and differences (even if it has, at times, submerged the latter rather too readily in the former). David Harvey dalam Reason To Be Cheerfull, (JUDY COX:2)

Kapitalisme masih memiliki kekuatan dalam system pasar sehingga sangat sulit untuk di ganti dengan system lain, hal ini disebabkan karena system kapitalisme mempunyai akar yang kuat dalam perekonomian, hal ini dipertegas oleh Amin bahwa…Kapitalisme telah menjadi system dunia, bukan sekedar menyejajarkan kapitalisme-kapitalisme nasional. Ciri kontradiksi social kapitalisme dengan demikian terjadi pada tingkat dunia, yaitu kontradiksi bukan antara kelas borjuasi dengan kelas proletar dimasing-masing Negara dalam suatu isolasi, tetapi antara kelas borjuis dunia dengan kelas proletar dunia, (bourough, 1974:24). Kapitalis menjadi kekuatan tersendiri dalam hal ini menyatakan bahwa dalam diri kapitalisme itu sendiri ada daya gerak atau pembangkit yang selalu bekerja menghasilkan perubahan yang konstan dengan tujuan yang jelas (MAKARA, SOSIAL HUMANIORA, VOL. 10, NO. 2, DESEMBER 2006: 49-57 hal:2).

Namun apa yang diungkapkan oleh Amin di atas bukan merupakan sebuah patokan bahwa ekonomi kapitalis tidak bisa diganti dengan pandangan atau teori lain. Karena dalam pandangan Marx mengatakan bahwa perekonomian kapitalis memiliki kecenderungan untuk mengalami krisis yang akan mengakibatkan pengangguran dalam skala besar dan pasar produk akan gagal untuk menyalurkan keseluruhan kapasitas produksi yang ada dalam bentuk peralatan capital. Lebih lanjut Marx mengatakan bahwa krisis ini akan berkembang menjadi kericuhan dan kekacauan yang akan menimbulkan kesengsaraan bagi para pekerja, (Caporaso, 240). Dari pendapat Marx diatas kita bisa menyimpulkan bahwa kapitalisme bisa menyebabkan terjadinya kekacauan akibat dari dikuasainya sumber-sumber daya oleh pihak-pihak tertentu, menurutnya proses produksi dalam perekonomian kapitalis tidak terjadi secara lancar melainkan akan melalui sederetan letupan, bencana dan krisis, Tucker dalam (Caporaso:240).

Sistem ekonomi kapitalis tegak oleh empat pilar dasar yang melatarinya: Pertama, kegiatan ekonomi dalam kapitalis di gerakan dan di koordinasi oleh pasar dengan instrument harga sebagai penanda. Kedua, Setiap individu mempunyai kebebasan untuk mempunyai hak kepemilikan sebagai dasar untuk melakukan transaksi. Ketiga, kegiatan ekonomi dipisahkan oleh tigapemilik factor produksi, yakni pemodal, tanaga kerja dan pemilik lahan, (Erani:24).

Kondisi ekonomi yang dihadapi oleh kelas kapitalis adalah kondisi dimana para kapitalis saling bersaing untuk saling mengumpulkan kekayaan pribadi antara yang satu dengan yang lain. Dalam situasi seperti ini, bagaimana sebuah kesadaran kelas atau kesadaran politik bisa muncul sehingga para kapitalis dapat dikatakan sebagai sebuah kelas, (Caporaso:153), ini merupakan sebuah realitas yang terjadi dalam pasar dan penguasaan yang seperti ini akan meyebabkan adanya sumberdaya-sumberdaya tertentu yang dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu dalam pasar, (Caporaso:236).

Pasar dimanapun di dunia ini selalu dipengaruhi oleh system kapitalis sehingga menyebabkan terjadinya tingkat kemiskinan yang kian hari jumlahnya makin bertambah. Kaum kapitalis di buton utara sengaja menjerat rakyat dengan memberikan modal, namun modal tersebut dibayar oleh masyarakat dengan bunga yang tinggi. Terkadang buruh yang bekerja tidak mendapatkan gaji karena untuk membayar hasil pinjaman dari pemodal memberatkan rakyat kecil, karena bunga dari pinjaman tersebut masih berbunga. Dalam artian bahwa pemodal sengaja menciptakan utang terhadap tenaga kerja sehingga dengan cara seperti itu ia bisa mengendalikan dan menguasai pasar. Untuk saat ini pasar di buton utara 75% dikuasai oleh kaum kapitalis.
Untuk menjinakan penguasaan kapitalisme dalam pasar maka dalam hal ini diperlukan adanya campur tangan pemerintah. Karena tanpa campurtangan pemerintah maka akan ada penguasaan sumber daya tertentu atau pasar akan dikuasai oleh para pemodal, dan hal ini hanya akan menyebabkan terjadinya pengkotak-kotakan dalam masyarakat dan masyarakat kecil hanya akan menjadi objek oleh para kaum capital. Ketidak stabilan dalam siklus ini diungkapkan oleh Kalecki, bahwa implikasi dari siklus ini akan menyebabkan gagalnya perekonomian untuk memanfaatkan secara sepenuhnya sumber daya material yang tersedia, kecuali untuk masa-masa dimana kondisi perekonomian mencapai puncaknya. Kegagalan ini akan menelan biaya yang lebih besar dari ukuran sumber daya manusia karena akan menimbulkan level pengangguran yang tinggi, (Caporaso:242).

Untuk menjinakan system kapitalis ini, peran pemerintah dalam mengatur system pasar sangat dibutuhkan agar sirkularitas dalam perekonomian pasar berjalan dengan baik. Tanpa adanya peran pemerintah, maka pendapatan individu akan sepenuhnya tergantung pada jumlah dan jenis dari property/kekayaan yang mereka miliki, (Caporaso:246). Walaupun teori Keynesian ini bertentangan dengan teori kapitalis, namun Keynesian ini masih merupakan penyempurnaan dari teori kapitalisme.

Dengan adanya peran pemerintah ini dalam mengatur pasar maka unsure keadilan pasar bisa terwujud karena campur tangan pemerintah bisa meminimalisir penguasaan pasar oleh para kapitalis. Atau dengan penggunaan ekonomi kelembagaan kita bisa meminimalisir peran kaum capital dalam mengeksploitasi masyarakat miskin. Kelembagaan disini dimengerti sebagai regulasi perilaku atau aturan yang secara umum di terima oleh anggota kelompok suatu kelompok social, yang pelaksanaannya bisa diawasi secara internal maupun eksternal, atau meminjam ungkapan north, kelembagaan adalah penciptaan rintangan bagi kemungkinan perilaku menyimpang manusia yang keberadaannya diatur dalam struktur interaksi politik, ekonomi dan social, (erani:228). Yeager menambahkan bahwa kelembagaan adalah aturan main yang bisa memapankan hubungan antar individu dalam masyarakat, (erani:228).

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka hubungan-hubungan dalam mekanisme pasar akan terjadi sehingga monopoli oleh kaum kapitalis akan bisa di minimalisir. Selama ini rakyat kecil hanya dieksploitasi oleh para kapitalis. Dengan meminimalisir peran kaum kapitalisme maka dengan sendirinya kehidupan masyarakat kecil sedikit bisa tercerahkan, (erani:245). Untuk itu kebijakan pragmatis dalam melindungi rakyat kecil harus benar-benar berpihak pada masyarakat. Dan hal tersebut sangat ditentukan oleh model pemerintahan yang dipilih, (erani:246). Hal ini sangat berkaitan dengan system politik demokrasi sekurangnya memberikan tempat bagi hak-hak politik dan kebebasan sipil untuk memperjual belikan kepentingan dalam sebuah iklim kompetisi yang sehat dan terbuka (erani:246).

Konsep keadilan merujuk pada prinsip-prinsip pengaturan social yang bisa kita gunakan untuk mendefinisikan hak (termasuk didalamnya hak kepemilikan) dan system pasar. Prinsip-prinsip ini didasarkan pada ide perorangan yaitu integritas dari tiap-tiap orang yaitu bahwa satu orang tertentu adalah sebuah eksistensi yang utuh dimana semua keinginan, perasaan dan tindakan orang itu adalah menyatu dengan diri orang tersebut dan tidak bisa dilepaskan dari orang tersebut. Hal ini dipertegas oleh Rawls bahwa tiap-tiap orang berhak untuk tidak diganggu yang didasarkan pada prinsip keadilan, dimana bahkan kesejahteraan dari masyarakat secara keseluruhan tidak boleh menghapuskan hak untuk tidak diganggu itu…dalam masyarakat yang adil, kebebasan yang sama rata antara para warga dipandang sebgai tidak dapat diganggu gugat. Hak yang didapatkan orang berdasarkan prinsip keadilan ini tidak boleh di ganggu oleh negosiasi politik ataupun kalkulasi kepentingan social (Caporaso:490). Dari pendapat teori keadilan ini masyarakat di tempatkan pada posisi dimana mereka berhak untuk mendapatkan kesempatan dan haknya dalam mewujudkan kesejahteraan.
Richard Winfield mengemukakan bahwa alasan yang bisa menjadi pembenaran bagi pemberian kesejahteraan kepada masyarakat oleh badan public adalah bahwa ada hubungan yang mendasar antara hak dan kewajiban yang sudah ditekankan hegel dalam analisa terhadap berbagai wilayah dari hak. Karena hak ekonomi, sama seperti hak lain, adalah berbentuk pelaksanaan kebebasan semua orang, maka itu berarti semua orang memiliki kewajiban untuk menghormati kebebasan orang lain untuk mengambil haknya masing-masing…maka rasa hormat semacam ini, yang wajib diberikan oleh semua orang yang berhak untuk menerimanya, tidak hanya berbentuk pengakuan dalam bentuk teoritis belaka, tapi juga merupakan sebuah komitmen nyata dimana orang harus menghentikan tindakannya kalau memang diperlukan agar orang lain bisa melaksanakan haknya…hak ekonomi ini adalah hak untuk memenuhi kebutuhan yang dipilih sendiri dengan cara yang dipilih sendiri sehingga hubungan antara hak dan kewajiban ini berarti bahwa pelaku pasar wajib utnuk membatasi kegiatan ekonomi mereka agar bisa mewujudkan kesetaraan peluang (Caporaso:528).

Pendekatan berbasis keadilan yang diajukan Winfield ini menggunakan prinsip kesetaraan peluang sebagai dasar bagi intervensi yang dilakukan oleh badan public terhadap perekonomian. Pada prinsip keadilan ini lebih menekankan pada kesetaraan hak dan kewajiban, dengan cara ini monopoli dagang dari kaum kapitalis bisa teratasi. Hal ini dipertegas oleh Harvey bahwa: "... dalam waktu ketika perjuangan kelas telah surut sebagai kekuatan bersatu dalam kapitalis maju dunia (meski masih ada dalam seribu satu bentuk terfragmentasi), apakah ini tidak juga saat lukisan gambar fantastis dari masyarakat masa depan memiliki peran untuk bermain? Kami sangat membutuhkan avant garde direvitalisasi sosialis, sebuah gerakan politik internasional yang mampu membawa bersama dalam cara yang sesuai dengan beraneka ragam ketidakpuasan yang berasal dari pelaksanaan kekuasaan borjuis telanjang dalam mengejar-neo liberalisme utopis, utopianisme ini mengambil dua bentuk umum. Salah satunya adalah harapan bahwa perjuangan untuk suatu pernyataan baru dari hak asasi manusia, dalam tradisi tidak hanya dari Revolusi Amerika, tapi juga Piagam PBB 1948, yang mengajukan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, dapat menjamin perlindungan dari global kapitalisme. Dia mengkritik baik 'sikap kaku Marxis' yang melihat hak-hak sebagai 'tawanan lembaga borjuis' dan pandangan postmodern yang melihat konsep hak asasi manusia mutlak sebagai "anak tiri pola pikir Pencerahan yang keliru '. Harvey mengakui kelemahan yang melekat dalam gagasan murni hak politik namun percaya perjuangan kelas kontemporer akan membuat kekhawatiran ekonomi, seperti upah minimum global, dalam agenda hak (Judy Cox:4-5)


Gang V/250 26-05-2010