Dalam pengertian aslinya, pornografi
secara harfiah berarti "tulisan tentang pelacur",
dari akar kata Yunani klasik "πορνη" (porne) dan
"γραφειν" (graphein). Mulanya adalah sebuah eufemisme dan
secara harafiah berarti '(sesuatu yang) dijual.' Kata ini berasal dari dari
istilah Yunani untuk orang-orang yang mencatat "pornoai", atau
pelacur-pelacur terkenal atau yang mempunyai kecakapan tertentu dari Yunani kuno.
Pada masa modern, istilah ini diambil oleh para ilmuwan
sosial untuk menggambarkan pekerjaan orang-orang seperti Nicholas Restif dan William Acton, yang pada abad ke-18
dan 19
menerbitkan risalat-risalat yang mempelajari pelacuran dan mengajukan usul-usul
untuk mengaturnya. Istilah ini tetap digunakan dengan makna ini dalam Oxford English Dictionary hingga 1905.
Belakangan istilah
digunakan untuk publikasi segala sesuatu yang bersifat seksual, khususnya yang
dianggap berselera rendah atau tidak bermoral, apabila pembuatan, penyajian
atau konsumsi bahan tersebut dimaksudkan hanya untuk membangkitkan rangsangan
seksual. Sekarang istilah ini digunakan untuk merujuk secara seksual segala
jenis bahan tertulis maupun grafis. Istilah "pornografi" seringkali
mengandung konotasi negatif dan bernilai seni yang rendahan, dibandingkan
dengan erotika
yang sifatnya lebih terhormat. Istilah eufemistis
seperti misalnya film dewasa dan video dewasa biasanya lebih disukai oleh
kalangan yang memproduksi materi-materi ini. Meskipun demikian, definisi
pornografi sangat subyektif sifatnya. Karya-karya yang umumnya diakui sebagai
seni seperti misalnya patung "Daud"
karya Michelangelo
dianggap porno oleh sebagian pihak. http://id.wikipedia.org/wiki/Pornografi
Berikut Gambar-Gambar telanjang ternikmat.