Marx dengan teorinya tentang ekonomi
politik menjadi seorang idiolog ketika partai buruh terbesar dunia dizamannya
meminta Marx untuk merancang program khusus untuk mereka. Kondisi ini kemudian
menjadikan pemikiran Marx menjadi ideologi perjuangan kaum buruh dunia. Menurut
Marx, sejarah kehidupan manusia ditentukan oleh materi yang kemudian muncul apa
yang disebut hak milik atas tanah sebagai modal dalam hidup. Pada ranah ini
materi merupakan alat tukar dan modal berupa tanah kemudian memunculkan
kelas-kelas dalam masyarakat yaitu kelas proletar dan kaum borjuis. Dalam
perjalanannya kelas borjuis berganti karakter menjadi kelas kapitalis dengan
munculnya revolusi industri, dimana pada tahap kapitalisme ini modal yang
dahulu berupa tanah, bibit, dan alatpertanian berganti dengan pabrik, dan mesin-mesin. Sejak itu berkuasalah kaum kapitalis di dunia sebaliknya kaum
proletar ganti karakter dari buruh tani menjadi buruh pabrik yang hakekatnya
sama-sama tertindas oleh kaum kapitalis.
Selama ini kaum buruh selalu
ditempatkan pada posisi yang sangat dirugikan. Mereka hanya menerima setiap
keputusan yang telah ditetapkan oleh atasan dimana mereka bekerja. Suara mereka
tidak pernah didengar, keinginan untuk hidup layak seolah tabuh buat mereka.
Penindasan terhadap kaum buruh telah berlangsung cukup lama. Sejak munculnya
sistem kapitalisme bukannya memberikan jalan keluar bagi selesainya eksploitasi
kaum buruh, malah sistem kapitalis menjadi nutrisi bagi maraknya eksploitasi
kaum buruh. Penindasan yang dilakukan oleh pemilik modal terhadap kaum buruh
kemudian menjadi bara perlawanan kaum buruh sendiri terhadap tuan mereka.
Penindasan terhadap kaum buruh ini tidak hanya terjadi di beberapa negara saja,
tetapi bentuk penindasan terhadap kaum buruh terjadi di hampir semua negara.
Banyak pejuang kaum buruh yang kemudian
bangkit melawan panindasan dan eksploitasi yang telah berlangsung berabad-abad
ini. Kisah perjuangan kaum buruh di indonesia mencatat nama Marsinah sebagai
pejuang buruh yang sangat menggemparkan. Marsinah menjadi pejuang kaum buruh
yang disegani, bahkan sepak terjangnya memperjuangkan kaum buruh pada upaya
pencapaian kesejahteraan nasib kaum buruh mengantarkannya pada kematian yang
hingga saat ini kematian Marsinah masih menyimpan sebuah tanda tanya besar.
Kematian marsinah tidak menghentikan perjuangan kaum buruh dalam menuntut hak
mereka untuk mendapatkan keadilan dan kesejahteraan. Kematian Marsinah menjadi
api yang membara didalam dada kaum buruh untuk memperjuangkan apa yang menjadi
hak mereka. Karena Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum kalau bukan kaum
itu sendiri yang mengubahnya maka perjuangan kaum buruh untuk memperoleh
hak-hak mereka adalah hal yang wajar ketika perjuangan itu menjadi pilihan
mereka.
Perjuangan
kaum buruh tidak akan berhenti dalam menuntut hak mereka tidak akan berlangsung
mulus. Mereka dihadapkan oleh perlawanan terselubung para pemilik modal yang
mengokohkan proses eksploitasi dan penghisapan atas kaum buruh. Para pemilik
modal dalam melakukan perjuangan mereka, mereka berusaha melegalkan proses
eksploitasi mereka dengan melakukan intervensi maupun melakukan proses jual
beli pasal. Dengan melakukan kongkalingkong dengan para pembuat regulasi,
proses penghisapan kaum pemodal terhadap kaum buruh menjadi legal karena
dukungan regulasi. Proses kongkalingkong seperti ini yang tidak diramalkan oleh
Marx, sehingga ramalannya yang melihat bahwa proses kapitalisme akan hancur
dengan sendirinya menjadi gugur karena kelangsungan sistem kapitalisme hingga
saat ini adalah kemampuan sistem kapitalisme untuk berubah seiring kemajuan
zaman seperti yang diungkapkan oleh Lenin bahwa kapitalisme sangat luwes dan pintar, bisa
berkelit dengan sukses mencegah kebangkrutannya. Selanjutnya Lenin melahirkan
teori imperialism yaitu konsep penjajahan yang dilakukan negara –negara
kapitalis terhadap negara-negara berkembang. Kapitalis tidak bangkrut karena ia
melakukan imprealisme (neokolonialisme) ke negara berkembang hingga memberikan
keuntungan baginya berupa, perluasan dan penciptaan pasar baru, memperoleh
sumber bahan mentah baru dan murah, memperoleh buruh dengan pembayaran upah
murah, dan memindahkan konflik buruh kapitalis ke daerah-daerah jajahan.
Ketika
sebuah rezim sudah tidak peduli dan tidak lagi memperjuangkan nasib kaum buruh,
maka nasib kaum buruh harus diperjuangkan oleh mereka. Keputusan berada
ditangan kaum buruh sendiri, apakah mereka akan merebut kesejahteraan dan
keadilan mereka sendiri dari cengkeraman kaum kapitalis ataukah diam dalam
keterpasungan atas penindasan yang dilakukan oleh kaum kapitalis. Berdiam diri
dan tunduk menjadi budak kaum kapitalis tidak akan membuat nasib kaum buruh
menjadi lebih baik. Sejatinya kaum buruh harus terus memperjuangkan nasibnya
agar setara dengan kehidupan manusia lainnya. Untuk itu kaum buruh harus
bangkit memperjuangkan pemerdekaan kaum buruh dari penindasan kaum kapitalis.
Selamat hari Buruh Internasional....
Malang, 01 Mei 2012