Selamat Datang

Mencoba Melukis Makna Dalam Deretan Aksara

Kamis, 29 Desember 2011

Menguak Misteri Detak Jantung Lukisan Sukarno



Ada setitik penasaran yang bergejolak dan menginginkan pembuktian ketika seorang teman menceritakan pada saya bahwa lukisan sukarno yang dipajang pada sebuah galeri dikompleks makam sukarno di kabupaten Blitar menyimpan sebuah misteri. Sudah cukup banyak yang sudah membuktikan bahwa lukisan sukarno yang dipajang di pemakaman beliau seolah hidup. Jika lukisan tersebut di lihat dari samping, bagian jantung pada lukisan tersebut seolah berdenyut sebagaimana jantung manusia normal. Denyut jantung lukisan ini oleh masyarakat kemudian dikaitkan dengan hal yang berbau mistis, mulai dari kesaktian, kharisma dan lain sebagainya. Saya kira hidup di abad modern yang mengedepankan sisi rasionalitas adalah suatu yang sangat mustahil kalau kita mengaitkan antara detak jantung sebuah lukiskan dengan kekuatan magis tertentu. Karena abad yang menjunjung rasionalitas ini mengharuskan kita untuk menilai sesuatu pada sisi rasionalitas maka dalam memahami dan menganalisa sesuatu tentu kita harus mendasarkan pemikiran pada sesuatu yang diterima oleh akal pikiran secara rasional.

Dalam hal ini saya lebih sepakat dengan analisa seorang pelukis yang mengatakan bahwa lukisan tersebut tidak memiliki kekuatan magis tertentu. Dalam membuat suatu lukisan seolah hidup adalah sebuah kecakapan luar biasa dari para penjiwa seni.  Dimana hal seperti itu bagi mereka bukan sesuatu yang luar biasa. Permainan warna dan cat pada setiap goresan diatas kanvas membawa makna yang dalam, yang bisa membuat hidup setiap lukisan yang mereka hasilkan. Proses detak jantung pada lukisan tersebut hanyalah sebuah proses permainan warna. Dimana ketebalan cat pada bagian-bagian tertentu sangat berbeda. Pada bagian jantung lukisan sukarno, diberi torehan warna yang agak tipis dibanding dengan bagian lain lukisan. Dengan melakukan torehan warna tipis yang berbeda bagian lukisan, maka pada bagian jantung merupakan bagian sensitif pada lukisan. Sekecil apapun getaran yang terjadi pasti pada bagian yang tipis ini akan bergerak. Dan hembusan angin paling haluspun bagian ini akan menibulkan sebuah reaksi, karena hal ini juga yang membuat kenapa lukisat tersebut tidak dibuatkan bingkai kaca maupun dipajang menyandar pada dinding.


Blitar, 29 Desember 2011