Sejarah
dunia telah mencatat lahirnya berbagai perabadan besar yang berkuasa dan
mencapai kejayaan peradaban agung dimasanya, tapi kemudian memudar dan sirna
meninggalkan bekas kejayaannya saat berada pada puncak peradaban tertinggi yang
mereka capai. Melihat puing bangunan yang mereka tinggalkan membuat kita
berdecak kagum betapa tingginya keahlian mereka dalam merancang bangunan.
Bahkan para arsitek saat ini pun mengakui detil hitungan sudut-sudut pada
beberapa bangunan kuno yang tersisa saat ini. Para arsitek masa kini sepakat
bahwa sejak beberapa tahun yang lalu peradaban manusia sudah cukup maju bahkan
mungkin menyamai atau melebihi kemajuan peradaban yang dicapai oleh umat
manusia saat ini.
Pengakuan
akan kemajuan peradaban umat manusia masa lalu mulai terungkap dengan
ditemukannya berbagai situs-situs kota kuno maupun yang tertulis dalam
manuskrip kuno seperti kota pompei, kota sodom, atlantis dan lain sebagainya.
Kota-kota ini dianggap sudah mengenal teknologi dan mencapai kejayaan peradaban
dimasanya. Namun, peradaban yang mendekati dan bahkan mungkin melebihi
pengetahuan matematika, astronomi, kedokteran, dan arsitektur masa kini,
sekarang tak lagi tersisa. Pengetahuan mereka, kekayaan melimpah yang mereka peroleh,
istana dan kuil megah mereka kini tak berpenghuni dan hanya menyisakan
reruntuhan. Dari beberapa penelitian kita tahu bahwa sebagian mereka
dibinasakan oleh bencana mengerikan.
Kebiadaban
Kaum Sodom
Dalam
beberapa literatur menyebutkan bahwa kota sodom adalah kaum yang hidup dalam
lumpur kemaksiatan, dimana hari-hari mereka diwarnai dengan kebejatan akhlak
yang belum pernah dilakukan oleh umat sebelumnya. Perampokan dan pencurian
adalah tontonan hariaan, penindasan dilakukan oleh mereka yang kuat terhadap
yang lemah adalah hal biasa. Maksiat yang paling menonjol dalam perilaku sosial
masyarakat kota sodom adalah hubungan seksual sesama jenis, dimana perilaku
seksual sejenis ini kemudian untuk beberapa abad kemudian menjadi sebuah
istilah maupun untuk memaknai hubungan sejenis ini.
Mata Uang Bangsa Sodom
Bejatnya
kaum sodom ini membuat takut para pendatang yang ingin berkunjung ke kota
sodom. Jika seorang yang berkunjung ke kota sodom adalah sosok kaya maka
hartanya akan menjadi rampasan kaum sodom dan kaum sodom ini tidak segan untuk
membunuh mereka apabila mengadakan perlawanan. Akan tetapi apabila yang
berkunjung ke kota sodom adalah sosok ganteng maka ia akan menjadi rebutan kaum
pria untuk dijadikan sebagai pelampiasan hasrat seksual mereka. Sebaliknya
apabila yang berkunjung adalah sosok cantin maka ia menjadi rebutan wanita kaum
sodom sebagai pelampiasan hasrat.
Masyarakat
kota sodom adalah masyarakat yang benar-benar telah kehilangan rasa malu. Perilaku
seksual menyimpang yang dilakukan oleh masyarakat sodom ini tidak lagi
dilakukan ditempat yang tertutup tetapi perilaku seksual ini dilakukan ditempat
umum sekalipun. Prinsip hidup masyarakat kota sodom adalah hanya untuk kepuasan
seksual mereka. Kebejatan dalam perilaku seksual ini pun bisa dilihat dari mata
uang yang digunakan oleh kaum sodom. Dalam setiap keping mata uang kaum sodom
memperlihatkan dan menggambarkan perilaku seksual.
Kota
Pompei
Kota
pompei adalah sebuah kota di italy dimana pada zamannya kota pompei ini sudah
mengenal kemajuan teknologi. Namun kemajuan yang dicapai tidak diiringi dengan
norma dan etika. Sehingga perilaku masyarakat kota pompei seperti sebuah
pengulangan kisah yang telah terjadi sebelumnya. Dimana perilaku tidak bermoral
dan beretika oleh masyarakat kota pompei ini sudah dipraktekan oleh kaum sodom
seribu tahun sebelumnya. Perilaku seksual masyarakat pompei ini terlihat pada hasil
penggalian situs, dimana fakta memperlihatkan banyak mayat berpasangan yang
terawetkan sedang melakukan persetubuhan. Tidak hanya itu tapi banyak pasangan
dengan jenis kelamin yang sama dalam posisi sedang melakukan perbuatan mesum.
Bahkan ada mayat terawetkan dari beberapa pasangan pria dan wanita yang masih
belia sedang melakukan hubungan seksual.
Perilaku
kebiadaban masyarakat kota pompei merupakan sebuah simbol dari degradasi akhlak
yang dialami oleh kekaisaran bangsa romawi. Dimana perilaku masyarakat kota
pompei mirip dengan perilaku kaum sodom. Kota pompei adalah pusat perzinaan dan
homoseks masa lalu. Catatan sejarah telah memperlihatkan bahwa kota pompei
ternyata merupakan pusat kemaksiatan terbesar. Kota pompei dipenuhi oleh
lokasi-lokasi perzinahan. Begitu banyaknya hingga jumlah rumah-rumah pelacuran
tidak diketahui. Dimana organ-organ kemaluan dengan ukuran seperti aslinya
bergantungan pada pintu-pintu rumah bordil yang ada di kota pompei. Kaum pompei
sebagai penganut kepercayaan Mithraic beranggapan bahwa organ-organ seksual dan
hubungan seksual adalah sesuatu yang dianggap bukan hal yang tabuh dan perilaku
seksual tidak untuk dilakukan ditempat yang tersembunyi. Menurut kepercayaan
mithraic yang dianut oleh masyarakat pompei ini hendaknya perilaku seksual itu
dipertontonkan secara terbuka.
Atlantis
Dalam
beberapa buku yang membahas tentang atlantis mengisahkan bahwa dalam kehidupan
masyarakat atlantis pada awalnya adalah bangsa yang memiliki peradaban yang
maju dan menjujung nilai-nilai etika dalam perilaku kehidupan masyarakatnya. Masyarakat
atlantis adalan merupakan orang-orang terhormat dan kaya yang kemudian menjadi
ambisius dan rakus. Bahkan menjelang kehancurannya kerajaan atlantis
sebagaimana dikisahkan bahwa masyarakat atlantis mempunyai perilaku seksual
yang mulai menyimpang. Perilaku seksual menyimpang ini masyarakat atlantis
melakukan hubungan seksual dengan hewan sekalipun. Perilaku menyimpang ini
membuat para dewa kemudian menghukum mereka dengan mendatangkan banjir, letusan
gunung berapi, dan gempa bumi yang sedemikian dahsyatnya sehingga
menenggelamkan seluruh benua itu.
Hancurnya kaum sodom, kota pompei maupun tenggelamnya
atlantis adalah sebuah pelajaran bahwa kegemilangan peradaban bukan sebuah hal
yang patut dibanggakan tanpa disertai dengan tunjangan nilai-nilai etika. Dari
beberapa kisah hancurnya peradaban yang dikisahkan diatas memiliki kemiripan
kehancuran. Dimana hencurnya kota-kota tersebut lebih disebabkan oleh bencana
maha dahsyat setelah mengalami degradasi moral dan etika. Penghancuran ini
mirip dengan peristiwa-peristiwa azab sebagaimana yang terdapat dalam kitab
suci.
Malang, 18 Septeber 2011
Gang 19, Kav. 7/7