Selamat Datang

Mencoba Melukis Makna Dalam Deretan Aksara

Rabu, 21 Desember 2011

Pesan Sang Rocker

 What I,ve Done


Bukan manusia kalau ia tidak pernah berbuat salah, namun ini bukan sebuah legitimasi agar orang berbuat salah secara berjamaah. Tapi ungkapan ini hanyalah ungkapan menghibur atas penyesalan terhadap sebuah kesalahan yang telah dilakukan. Dan memang manusia bukan malaikat yang dalam setiap melakukan tindakan karena atas perintah dan arahan dari Tuhan tapi manusia dalam melakukan sesuatu didasari oleh pikiran dan hasrat, sehingga tingkat kesalahan dan kebenaran atas apa yang kita lakukan akan sangat ditentukan oleh kedalaman dan ketajaman analisis yang digunakan.

Orang akan menilai salah terhadap apa yang dilakukan orang lain karena ia tahu bahwa berdasarkan standar kebenaran yang kita anut, bahwa apa yang dilakukan oleh orang tersebut adalah salah. Bagi orang yang tidak pernah tahu antara batasan benar dan salah maka baginya semua apa yang dilakukannya adalah benar. Bahkan secara pribadi saya mengatakan bahwa pencari kebenaran secara otodidak meletakan sisi kesalahan sebagai tools untuk menemukan sebuah kebenaran. Menentukan batas benar salah adalah sesuatu yang sulit, tapi bagi orang yang menjalani hal tersebut tentu dia sangat memahami letak benar dan salah sesuai standar pikiran dan perasaan mereka. Jadi yang terpenting adalah bukan menghindari dari setiap kesalahan yang pernah dilakukan, tapi yang terpenting adalah berapa besar nilai yang didapat dari kesalahan tersebut. 

Dalam hal kesalahan ini saya sangat sepakat dengan apa yang ditulis dalam sebuah buku bahwa apa yang dicapai oleh setiap orang merupakan akumulasi dari berbagai kesalahan yang mereka pernah lakukan. Tapi akumulasi disini bukan merupakan kumpulan kesalahan murni tapi lebih merupakan akumulasi pengetahuan yang dipelajari dari setiap kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan. Namun terkadang tidak sedikit juga yang menjadikan kesalahan mereka sebagai sebuah argumen untuk menjustifikasi dan mengekang apa yang harus mereka lakukan dalam setiap kegiatan yang akan mereka lakukan. 

Mengenai penyesalan atas apa yang sudah pernah dilakukan sangat jelas digambarkan oleh Linkin Park dalam sebuah lagunya What I,ve Done. Disini linkin park menyimpulkan bahwa kenapa harus ada penyesalan ketika kita sudah benar-benar menempatkan diri kita pada posisi yang tepat dari kebenaran maupun ribuan kebohongan-kebohongan.  Dan dalam setiap penyesalan, sejalan dengan penyair Aesilus maka disini Linkin Park menulis bahwa biarkanlah rahmat datang dengan sendirinya dan membersihkan apa yang sudah kita lakukan. Memang kita harus berani menghadapi diri kita dalam melintasi apa yang sudah menjadi garis yang akan kita tuju. 

I’m forgiving what I’ve done!!!. Saya sangat sepakat dengan kalimat ini, bahwa kita harus memaafkan atas segala yang pernah kita lakukan. Memaafkan atas apa yang pernah kita lakukan bukan berarti membuat kesalahan yang banyak atau mengulang kesalahan yang pernah dilakukan. Tapi memaafkan kesalahan maksudnya adalah memposisikan kesalahan pada sisi yang sesuai dengan kadar kesalahan tersebut dan kemudian setelah meletakannya pada posisi tersebut maka kita harus melepaskan apapun yang telah dilakukan.  Tidak sedikit orang yang mengabaikan hal ini tapi buat saya pesan ini seperti sebuah pelita yang menerangi hati kita dalam menemukan dan menentukan arah dan rambu dalam pekatnya jiwa.



Malang, 21 Desember 2011