Padi organik mrupakan produk unggulan di Kabupaten Buton Utara. Program padi organik mulai dicanangkan di Kabupaten Buton Utara sejak tahun 2016 yang lalu. Namun diseriusi oleh pemerintah Kabupaten Buton Utara sejak mulai tahun 2017. Program padi organik bukan merupakan hal baru di Kabupaten Buton Utara. Moyang masyarakat Buton Utara sudah mempraktekan sistem pertanian organik dari dulu. Bahkan sampai akhir 1990an, masyarakat Buton Utara secara umum masih mempraktekan pertanian organik. Mereka tidak mengenal sistem pemupukan dengan menggunakan bahan-bahan kimiawi. Mereka hanya mengandalkan alam untuk kesuburan tanaman mereka.
Apa yang dikembangkan oleh
pemerintah daerah Kabupaten Buton Utara hari ini sebenarnya hanya untuk mencoba
membangkitkan kembali kearifan lokal masyarakat Buton Utara dalam sistem
pertanian. Dan sampai saat ini, masih banyak masyarakat yang mencoba
mempraktekan pertanian organiik. Kita masih menemukan cara bertani dengan
pendekatan organik hampir disemua Kecamatan yang ada di Kabupaten Buton Utara.
Pertanian organik yang dilaksanakan tidak hanya pada satu jenis tanaman saja
tetapi hampir semua jenis tanaman menggunakan sistem organik.
Masyarakat Butur secara umum
hanya mengenal padi organik pada hal sesungguhnya hampir semua sistem pertanian
di Kabupaten Buton Utara menggunakan sistem organik. Yang paling banyak dikembangkan
oleh pemerintah Kabupaten Buton Utara adalah padi organik dengan berbagai macam
varietas. Saat ini, jenis padi organik yang ada di Kabupaten Buton Utara ada
sekitar 40 varietas padi organik yang coba dikembangkan. Namun yang paling
terkenasl dan paling familiar ditengah masyarakat Buton Utara adalah padi
organik Wakawondu.
Sabtu 8 Agustus 2020 pemerintah
Kabupaten Buton Utara mengadakan panen raya padi organik di Desa Wacu Laea
Kecamatan Kulisusu. Lokasi padi organik tersebar hampir disemua Kecamatan yang
ada di Kabupaten Buton Utara. Kecamatan yang paling banyak lahan pertanian
organik terletak di Kecamatan Bonegunu, Kecamatan Kambowa dan Kecamatan
Kulisusu Barat. Panen raya padi organik di Desa Waculaea dihadiri oleh Bapak
Bupati Buton Utara. Saat ini luas lahan padi organik yang ada di Kabupaten
Buton Utara seluas 1.647 hektar. Lahan padi organik tersebut tidak berada dalam
satu hamparan tetapi tersebar ke seluruh Kecamatan yang ada di Kabupaten Buton
Utara.
Dalam sambutannya Bapak Bupati
Buton Utara berharap bahwa pertanian organik akan ditingkatkan harus
diperhatikan karena sistem pertanian organik merupakan warisan dari para
leluhur, juga merupakan kearifan lokal yang ada di Kabupaten Buton Utara. Secara
kultur masyarakat Buton Utara sejak dahulu menggunakan sistem organik sehingga
lebih mudah untuk melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait
pencanangan program padi organik. Sebagai seorang kepala daerah, selain
menjalankan tugas-tugas pokok saya juga wajib mengembangkan dan menghidupkan
kembali kearifan lokal yang ada di Kabupaten Buton Utara dan salah satunya
adalah pertanian organik.
Pertanian organik adalah budaya
purba yang saat ini mulai dikembangkan oleh para pakar. Pakar pertanian melihat
bahwa sistem pertanian moderen yang menggunakan bahan kimia dianggap berbahaya
bagi kesehatan manusia. Mereka melihat bahwa ada dampak negatif bagi tubuh yang
mengkonsumsi hasil-hasil pertanian yang menggunakan bahan-bahan kimia. Gagasan
pertanian organik ini mulai digaungkan kembali sejak era 1960an. Dan saat ini
di Dunia juga sudah mulai dikembangkan sistem pertanian organik. Saat ini sistem
organik tidak hanya dikonsumsi oleh masyarakat domestik tetapi sudah menjadi
konsumsi masyarakat dunia.