Sudah menjadi
tradisi olahraga kita selama ini kalau permainan olah raga seperti sepak
takraw, bola voly dan bulutangkis biasa dimainkan didarat. Selama ini
masyarakat Desa Banu-Banua Jaya biasa menjalankan rutinitas oleh raga mereka
secara turun temurun seperti Bola voly, sepak takraw, bulutangkis dan sepak
bola harus kedarat dulu untuk mencari lapangan yang bisa digunakan. Biasanya
mereka menggunakan lahan-lahan kosong atau menggunakan halaman-halaman sekolah
untuk berolahraga.
Situasi
ini disebabkan oleh georafis Desa Banu-Banua Jaya yang sebagian besar adalah
lautan. Artinya bahwa 100 Persen wilayah Desa Banu-Banua Jaya adalah lautan.
Hal ini memungkinkan anak muda Desa Banu-Banua Jaya untuk tidak bisa
berolahraga seperti Bola Voly, sepak takraw dan bulutangkis. Hal ini menjadi
alasan utama kenapa anak muda di Desa Banu-Banua Jaya harus naik ke darat untuk
bisa menjalankan aktifitas olah raga mereka.
Berkat Dana
Desa, saat ini masyarakat Desa Banu-Banua Jaya untuk berolah raga seperti bola
voly, sepak takraw dan bulutangkis tidak perlu lai harus kedarat mencari
lapangan atau memanfaatkan halaman sekolah. Lewat Dana Desa, pada tahun 2017
yang lalu, pemerintah Desa Banu-Banua Jaya sudah menganggarkan pembuatan sarana
olah raga. Sarana olah raga yang dibangun berupa lapangan sepak takraw,
lapangan bola voly dan lapangan bulutangkis. Dari ketiga lapangan ini, yang
pembuatannya sudah maksimal hanya lapanan bulutangkis, untuk lapangan sepak
takraw dan lapangan bola voly untuk lantai belum di floor dan baru akan di
floor dengan anggaran Dana Desa 2018.
Setiap
sore banyak anak muda yang ikut berolah raga, baik sepak takraw, bulutangkis
maupun bola voly. Kalau dulu biasanya anak muda Desa Banu-banua Jaya
berolahraga harus kedarat untuk mencari lapangan, situasi ini kini berbalik.
Sekarang banyak anak muda yang dari darat turun ke Banu-Banua Jaya hanya untuk
berolahraga. Kondisi ini membuat sebagian anak muda Desa Banu-Banua Jaya tidak
mengizinkan anak dari daratan untuk berolah raga, kondisi ini memuat Pemerintah
Desa Banu-Banua Jaya memfasilitasi agar anak muda dari Desa lain untuk bisa
berolah raga di Desa Banu-Banua Jaya.
Karena minimnya infrastruktur
pendukung lainnya seperti penahan agar bola tidak jatuh ke laut, maka saat ini
setiap yang ikut berolahraga wajib patungan dimana besaran uangnya tergantung
jumlah ball boys yang akan disewa. Biasanya ball boys yang disewa sebanyak 3
orang, ketiga orang ini akan menjaga disetiap sisi lapangan. Ball boys ini
memiliki tugas untuk memungut bola termasuk ketika bola jatuh kelaut. Biasanya
ball boys ini disewa sejak awal pertandingan sampai pertandingan berakhir,
mereka digaji sebanyak Rp. 5.000 perorang.