Selamat Datang

Mencoba Melukis Makna Dalam Deretan Aksara

Minggu, 11 Maret 2012

Keong Racun Ala Mafia

Belajar Upload Video.
Viedo Aksi Gila MAFIA.

Transaksi Alat Kelamin di Gang Dolly


Sketsa sosok Dolly Khavitz

Dunia prostitusi telah menjalani kehidupan yang panjang, walaupun sampai saat ini belum pasti sejak kapan praktek prostitusi ini muncul. Sebuah referensi menuliskan bahwa daratan italy abad ke 14 dan 15 seakan berada dalam pelukan aktifitas pelacuran dimana maraknya aktifitas pelacuran ini dipicu oleh pernyataan dewan agung pada saat itu mengeluarkan statemen bahwa prostitusi masuk kategori benar dan keberadaan pelacuran diperuntukan bagi dunia. Tidak mengherankan kalau pelacuran menjamur di Italy sejak statemen itu dikeluarkan. Pada setiap sudut kota maupun pusat kota italy penuh dengan rumah bordil. Bukti sejarah telah memperlihatkan bahwa kota pompei di italy ternyata merupakan pusat kemaksiatan terbesar. Kota pompei dipenuhi oleh lokasi-lokasi perzinahan. Begitu banyaknya hingga jumlah rumah-rumah pelacuran tidak diketahui. Dimana organ-organ kemaluan dengan ukuran seperti aslinya bergantungan pada pintu-pintu rumah bordil yang ada di kota pompei.


Italy seolah tidak terpisah dari kehidupan prostitusi, seorang pelacur kemudian menjadi walikota disalah satu di kota italy hanya karena mengusung isu bahwa dia akan menjadikan kotanya sebagai kawasan prostitusi. Baru-baru ini dalam sebuah situs mengungkapkan bahwa salah seorang calon peserta pemilihan walikota salah satu kota di italy adalah seorang pelacur. Untuk memenangan pertarungan dalam pemilihan walikota, sang pelacur bukannya menyampaikan orasi ilmiah yang penuh dengan program-program yang memukau tapi dia akan melakukan tarian telanjang dihadapan pendukungnya. Bahkan dia berani menantang rivalnya yang juga dari provesi yang sama untuk bertanding tari telanjang dihadapan masyarakat italy.


Saat ini pelacuran bukan lagi milik italy, tapi dunia prostitusi telah benar-benar merambat jauh hingga mencapai daerah manapun didunia ini. Statemen yang seolah melegalkan dunia prostitusi saat ini walaupun berbeda dengan pernyataan dewan agung bangsa italy abad 14 dan 15 namun statemen itu sedikit mirip. Saat ini statemen yang sering di perdengarkan bahwa kemajuan sebuah daerah selalu disertai oleh maraknya dunia prostitusi. Statemen ini kemudian memicu menjamurnya kawasan prostitusi di kawasan perkotaan. Perkembangan kawasan prostitusi yang sebagaimana di berkembang di Italy yang kehadirannya diperuntukan bagi dunia seolah tidak terbendung. Di indonesia saat inipun seolah tidak lepas dari dunia prostitusi. Dikota-kota besar indonesia tidak lepas dari dunia prostitusi.


Oleh seorang perempuan peranakan jawa pilipin bernama Dolly khavitz kemudian mendirikan sebuah kawasan prostitusi di kota surabaya.  Awalnya dolly menikah dengan seorang pelaut yang kemudian menghianatinya dengan melakukan perselingkuhan dengan perempuan lain. Kekecewaan dolly terhadap suami yang menghianatinya kemudian membuat ia tidak percaya dengan laki-laki sehingga ia memilih untuk melakukan pernikahan sejenis. Sampai saat ini kawasan prostitusi terbesar di indonesia masih menggunakan nama dolly yang diambil dari nama kreatornya dolly khavitz. Dolly adalah sebuah kawasan prostitusi terbesar dikawasan asia yang nama besarnya dikenal hingga kawasan asia tenggara yang tenar dengan nama Dolly. Kawasan ini pada awalnya adalah kawasan pinggiran kota surabaya yang kemudian kawasan dolly ini dipindahkan ketempatnya saat ini karena perkembangan kota surabaya telah membuat kawasan dolly berada di pusat kota.


Apa yang menjadi kreasi dolly ini benar-benar seolah membenarkan ungkapan ungkapan kuno para dewan agung italy yang kehadiran dunia prostitusi diperuntukan bagi dunia maupun ungkapan yang menyebutkan bahwa kemajuan sebuah daerah ditandai dengan adanya kawasan prostitusi. Daya tarik dolly yang seolah magnet yang menarik para penikmat seks ini benar-benar luar biasa. Bahkan kehadiran kawasan prostitusi terbesar dikota surabaya ini mendapat dukungan warga sekitar kawasan prostitusi. Dukungan ini terlihat beberapa waktu lalu saat pemerintah berkeinginan untuk membubarkan kawasan prostitusi dolly yang mendapat pertentangan dengan masyarakat kawasa dolly. Mereka menolak penghapusan kawasan prostitusi dolly. Penantangan ini tidak hanya dari masyarakat dikawasan dolly saja, tapi para penikmat hasrat dari berbagai daerah menentang penghapusan kawasan prostitusi dolly.

Lokalisasi dolly ini seolah sebuah kota mesum, dimana dalam kawasan dolly sendiri di sesaki oleh kurang lebih 800 wisma esek-esek, kafe dangdut, panti pijat pelacur plus-plus. Selain disesaki oleh bangunan wisma, kafe, dan panti pijat, kawasan dolly juga di sesaki oleh manusia dari segala profesi. Kurang lebih ada sekitar 9000 penjaja cinta yang ahli pijat aurat menyambut setiap pelanggan yang tidak segan menawarkan alat kelamin kepada setiap pengunjung kawasan prostitusi dolly. Ketika tawar menawar alat kelamin ini disepakati maka selanjutnya tawar menawar itu kemudian menjadi desahan-desahan nikmat dari balik bilik sempit wisma esek-esek yang ada di lokalisasi dolly. Desahan-desahan nikmat dari para penikmat seks dikawasan lokalisasi dolly tidak sebanding dengan efek yang mengintai dibalik desahan nikmat pada setiap pergumulan yang terjadi. Penyakit menular yang dipicu oleh desahan pergumulan nikmat telah menjadi ancaman tersendiri bagi masyarakat. Dari data dinas kesehatan kota surabaya dari sebanyak 1.278 PSK dolly yang diperiksa, sekitar 900 orang atau 76% mengidap penyakit menular seksual. Penyakit menular seksual yang di idap oleh PSK kawasan dolly masih didominasi oleh HIV/AIDS.

Dari data yang di perlihatkan oleh pemerintah kota surabaya tentang penyakit yang muncul dari perilaku seksual pada lokaslisasi dolly tentu menjadi pertanyaan bagi kita. Benarkah kehadiran prostitusi diperuntukan bagi dunia atau kehadiran prostitusi sebagai pemercepat perkembangan sebuah daerah. Tentu kita semua menolak apapun jenis statemen yang seolah hanya memberi lagilitas praktek transaksi seksual. Praktek seksual ini tidak ubahnya sebuah kutukan yang menjalar untuk kemudian membinasakan kelangsungan kehidupan umat manusia. Desahan-desahan kenikmatan yang kehadirannya diperuntukan dunia, kini telah menjadi kutukan terkejam yang membawa kesengsaraan dalam menjemput kematian. Betapa dahsyatnya kutukan ini sampai mereka yang tidak merasakan nikmatnya transaksi alat kelamin inipun bisa menjadi pewaris kutukan yang mematikan ini. Proses estafet kutukan ini berproses secara terus menerus secara alami tanpa disadari oleh siapapun.



Malang, 11 Maret 2012

Minggu, 04 Maret 2012

TDL Masih Pantaskah Mencekik


PLTU Paiton saat malam
Saat seorang cendikiawan Yunani, Thales mengemukakan fenomena batu ambar yang ketika digosok akan menimbulkan daya tarik yang menarik bulu dianggap sebagai fenomena listrik. Penemuan Thales ini kemudian dikebangkan oleh ahli-ahli lain. Sejak itu kemudian orang mulai mengenal listrik secara luas. Penemuan listrik ini tidak berhenti pada penemuan energi listrik itu sendiri tapi penemuan listrik seolah membuka gerbang pusaka pengetahuan yang selama ini terpendam. Penemuan listrik kemudian di ikuti oleh penemuan-penemuan lain yang membutuhkan energi listrik dalam menjalankan mekanisme kerja hasil sebuah mahakarya hebat. Penemuan listrik seolah bah pengetahuan yang kemudian mengalirkan penemuan teknologi canggih pertanda modern. Tidak salah jika ada yang mengatakan bahwa listrik adalah nenek moyang dari semua motor listrik yang dikembangkan dunia dewasa ini.
Oleh karena pentingnya nilai manfaat dari energi listrik ini kemudian banyak dikembangkan berbagai jenis pembangkit listrik demi menunjang kehidupan umat manusia yang makin larut dalam candu modern yang tidak bisa lepas dari topangan listrik. Sebelumnya orang hanya menciptakan listrik dari mesin diesel, tapi karena pemikiran akan ketergantungan pada energi listrik masa depan sehingga manusia kemudian mulai mengembangkan jenis pembangkit energi listrik yang lebih hemat dari diesel. Pengembangan ini kemudian munculnya pembangkit listrik tenaga nuklir, tenaga air, tenaga angin maupun tenaga uap yang memiliki tingkat hemat yang lebih baik dari pembangkit listrik tenaga diesel. Unsur hemat ini diharapkan mampu mencegah terjadinya krisis energi yang sangat dibutuhkan demi kelangsungan peradaban umat manusia.
Menghadapi krisis listrik ini, pemerintah Indonesia kemudian mengeluarkan kebijakan yang tertuang dalam Peraturan Presiden RI Nomor 71 Tahun 2006 tanggal 05 Juli 2006 tentang penugasan kepada PT. PLN (Persero) untuk melakukan Percepatan Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik yang menggunakan batubara. Lahirnya kabijakan ini kemudian oleh PT. PLN (Persero) mengembangkan jenis pembangkit listrik dengan bahan bakar batu bara. Pembangunan pembangkit listrik tenaga uap ini adalah sebuah langkah dari pemerintah dalam mencegah terjadinya krisis energi dimasa mendatang. Kebijakan Pemerintah yang tertuang dalam PP RI Nomor 71 Tahun 2006 ini kemudian oleh pemerintah merencanakan dibangunnya 10 PLTU di Jawa dan 25 PLTU di Luar Jawa Bali.
Sebuah pembangkit listrik yang dibangun di kota Probolinggo adalah benar-benar menambah keyakinan kita betapa kehidupan umat manusia saat ini benar-benar sudah tidak bisa dilepaskan dari candu energi listrik ini. Menyaksikan kemegahan bangunan yang dibuat ini sudah mampu membuat saya berdecak kagum, betapa tidak awalnya saya berpikir bahwa saya akan masuk pada sebuah kota yang indah, kota yang penuh dengan hiasan lampu kota yang memukau khas kota peraih adipura. Tapi oleh seorang warga probolinggo mengatakan bahwa apa yang saya lihat bukan merupakan sebuah kota. Tapi itu merupakan sebuah mesin pembangkit listrik tenaga uap dengan aliran listrik yang tidak hanya melayani kebutuhan listrik masyarakat jawa timur saja tapi merupakan listrik dengan jaringan interkoneksi yang mampu melayani kebutuhan hingga masyarakat Bali sampai sumbawa.

Dibangunnya PLTU Paiton Kabupaten Probolinggo yang pasokan listriknya menjangkau jawa bali ini tentu membawa harapan tersendiri bagi masyarakat Jawa Bali. Mereka tentu sangat berharap bahwa dengan dibangunnya PLTU super hemat bahan baku ini yang menunjang program diversifikasi energi untuk pembangkit tenaga listrik ke non bahan bakar minyak (BBM) dengan memanfaatkan batubara berkalori rendah akan membawa kesejahteraan. Mereka tentu berharap PLTU Paiton layaknya juru selamat yang akan membawa mereka keluar dari cengeraman tarif dasar listrik yang selama ini dinilai kejam dan memberatkan masyarakat maupun pelaku bisnis yang tentu membutuhkan pasokan listrik dalam menjalankan bisnis mereka. Kebijakan pemerintah dalam pembangunan PLTU ini tentu adalah sebuah langkah bijaksana baik dalam upaya menyejahterakan masyarakat maupun dalam upaya mendorong hasrat pebisnis untuk membangun kerajaan nisnis mereka yang kelak menjadi lahan sebagian masyarakat untuk mengais rejeki dari kerajaan bisnis yang dibangun oleh para pelaku ekonomi.
Jember, 4 April 2012