Selamat Datang

Mencoba Melukis Makna Dalam Deretan Aksara

Minggu, 03 Oktober 2010

Kulukis Cinta dalam Sebuah Kenangan

Kenapa pagi ini semua status bicara tentang cinta, ataukah memang cinta adalah sesuatu yang enak untuk dibahas walaupun masing-masing punya cara yang berbeda dalam memandang cinta, ataukah perbedaan itu telah menjembatani pemikiran kita menuju penemuan hakekat cinta, saya juga tidak tau mengenai hal itu karena saya hanyalah bocah yang haus akan tetesan kasih sayang, mungkin pecinta sejatilah yang lebih paham akan hal itu.

Bicara tentang cinta mengingatkanku akan kehidupan masa lampau bersama seseorang yang dengan penuh kesabaran membantuku melewati setiap desakan persoalan, saat jiwaku rapuh dimakan oleh ganasnya rayap kehidupan dia selalu hadir untuk memberiku kekuatan. Setiap kali keputus asaan menyapaku dia hadir untuk menunjukan padaku akan harapan-harapan yang lebih besar, dengan berbisik ia mengatakan padaku bahwa cinta itu tidak cukup hanya dengan saling memandang tapi bagaimana kita memandang jauh kedepan, menentukan arah yang sama dan kemudian berjalan menuju arah yang telah ditetapkan bersama.

Suatu waktu ditengah dinginya udara di bulan agustus aku mengisahkan tentang kehidupan dua buah benih, satu benih kurus dan satu benih subur yang tumbuh dalam sebuah taman hati. Setiap hari benih kurus selalu mengeluhkan hidupnya yang tidak pernah lepas dari penderitaan. Namun dengan penuh kesabaran benih subur berusaha memberikan semangat dan dorongan, hingga suatu saat mereka berdua tumbuh menjadi benih subur. Setiap waktu mereka selalu mendiskusikan tentang tema apa saja, sampai suatu saat dalam diskusinya mereka mempertanyakan tentang kedekatan dan keakraban mereka yang dalam akhir diskusinya mereka menyimpulkan bahwa ada cinta di balik persahabatan mereka. Tiba-tiba karena satu dan lain hal akhirnya benih subur pergi meninggalkan benih kurus dalam taman hati. Tinggal benih kurus sendirian menikmati cawan keresahan dan kesedihannya dalam taman hati hingga suatu hari dari kejauhan nampak seorang pengembara yang keletihan dengan sebilah kapak dibahunya. 

Kedatangan sang pengembara membuat lirih kesedihan benih kurus sedikit terobati walaupun timbul keraguan dalam hati kecil sang benih kurus. Keraguan apakah sang pengembara akan setia menemaninya dalam taman hati ataukah akan meninggalkannya setelah menancapkan kapaknya yang meninggalkan luka yang begitu dalam. Diakhir kisahku saya melihatmu terdiam tanpa sebuah komentar, hingga...

Disuatu senja yang dihiasi jingga sunset dipantai losari kau membalas kisahku tentang benih kurus dengan sebuah kisah nyata yang melegenda. Dari cerita yang dia kisahkan, saya menangkap beberapa pesan moral kesetiaan, pengorbanan, ketegaran dan perjuangan seorang wanita yang menempuh perjalanan berbulan-bulan melewati hutan, bukit dan gurun hanya untuk ketemu kekasihnya yang dipaksa bekerja membangun sebuah benteng, setelah ketemu dia kembali dan menunggu kepulangan sang kekasih selama 8 tahun. Rentang waktu yang begitu panjang dalam sebuah penantian yang tak pasti tidak mampu melunturkan kekuatan cinta. Dari kisahmu saya tidak hanya memahami beberapa pesan moral tapi saya juga mengerti tentang jawaban dari kisah benih kurus.

Kau begitu banyak meninggalkan goresan kenangan indah pada sekat rongga hatiku yang sulit untuk dilupakan, sebuah kenangan yang membekas indah dan beranak sungai dalam ketenangan telaga jiwaku, menghiburku dikala sedih, obat setiap perih akan kemarau duka, penuntun dalam sesatnya kehidupan, pemberi kekuatan dalam setiap himpitan beban hidup dan kau membuatku tersenyum setiap kali melihat kehidupan. Sebuah kenangan indah seperti beliung yang menyapu bersih dan menerbangkan setiap duka kehidupan.

Melukiskan kenangan bersamamu dalam sebuah catatan singkat sepertinya tidak akan memberiku kepuasan dalam dahaga panjang kisah indah yang kita goreskan pada dinding kehidupan cinta abadi.


Lapacua, 19 Nov 09