Selamat Datang

Mencoba Melukis Makna Dalam Deretan Aksara

Sabtu, 02 Oktober 2010

Tafakur Panjang dalam Sunyi, Sepi dan Keheningan Malam.

Tiba-tiba Aku terbangun tengah malam tepatnya pukul 03.00, tidak tahu apa yang harus dilakukan ditengah malam seperti ini. Tiba-tiba aku teringat dengan sosok yg akhir-akhir ini setia menemaniku, menghiburku saat merasa sepi, melukiskan setiap keluhan dalam untaian kata, membantuku mengerjakan setiap tugas hingga tengah malam, sepertinya aku jatuh cinta sama sosok penurut seperti ini. Sebuah laptop mini yang setia menemaniku akhir-akhir ini.

Malam ini suasananya begitu beda, tidak seperti malam sebelumnya yang penuh dengan keceriaan dan canda teman yang kadang bikin sakit telinga. Suasana sepi ini melarutkan lamunan yg panjang dalam dalam kisah yg tak henti digoreskan pada keangkuhan kehidupan yang memaksa kita untuk hanyut dalam lautan kehidupan yang menyesatkan.

Cakrawala dalam keremangan malam dengan bulan sabit menggantung dalam desir sungai yg mengalirkan kepedihan dalan kehidupan yang asing. Dengan denyut kehidupan yang kian lama menyesakkan membuat gemuruh dalam dada menyentak ingin kebebasan dari rasa asing yang kian perih menyayat setiap torehan bahagia dalam dada.

Malam yang sepi, sunyi dan hening ini seperti sebuah mimpi buruk yang menyesakkan, serasa akhir dari sebuah kehidupan panjang yang berlalu dengan cepat. Yah malam yang tidak seperti malam biasanya yang membawa kegaduhan dalam hiruk pikuk yang menyibukkan. Rasa yang menyebarkan rasa aneh dan membingungkan dalam duka sunyi yang menggumpal bersama semakin larutnya malam dalam hening yang menggalaukan hati. Yah mungkin banyak orang yang kadang merasa gelisah dengan keadaan seperti ini hingga mereka mencari tempat hanya untuk mengusir rasa sepi mereka.

Yah... Malam tidak seterang siang, tidak sesibuk kehidupan siang tapi dengan hening, sepih dan sunyi malam bisa membuai siapapun dalam tapa kehidupan. Dalam doa yang di ungkapkan dalam waktu yang hening mengubah kata dalam doa menjadi butiran-butiran air mata yang mengoyak jiwa keangkuhan dalam diri menjadi sebuah kesadaran akan makna kehidupan yang begitu indah. Malam mencairkan hati yang keras membatu menjadi serpihan penyesalan dalam sedan tertahan, membuat jiwa yang pekat dari dosa menjadi senggukan tangis yang membeningkan jiwa dan meluruhkan setiap dosa. Keheningan menajamkan kepekaan rasa dalam memaknai hidup yang sebenarnya. Sepi, hening, dan sunyi akan memberi keteduhan jiwa seorang pecinta untuk lebih ikhlas dalam memberikan rasa sayangnya.Hening adalah sebuah proses meditasi alam menuju kesempurnaan hidup menggapai cinta dalam derajat tertinggi akhir kehidupan. Sunyi adalah sebuah proses komunikasi dengan alam untuk memahami alam secara konseptual. Sepi, hening dan sunyi kadang menbuat kita sadar bahwa kita membutuhkan seseorang lebih dari sekedar seorang teman.

Semakin kutatap Bulan sabit yang menggantung indah diatas langit kota batu rasa sepi itu semakin bergetar hebat hingga terkadang aku harus menarik napas panjang untuk sebuah relaksasi terhadap gejala alamiah ini. Mungkin rasa sepi seperti ini yang mengantarkan Adam untuk minta kepada Tuhan agar diberikan seorang teman untuk mengusir rasa sepi dalam kemegahan surga

Bulan sabit itu semakin merendah untuk istrahat dibalik perbukitan kota batu yang kemudian lelap dalam pengembaraan berikutnya tanpa rasa lelah.


Gang 5, 07 maret 2010