Selamat Datang

Mencoba Melukis Makna Dalam Deretan Aksara

Sabtu, 11 Februari 2012

Evita Peron, Dewi Penolong Rakyat Argentina

Saat mendengar lagu yang diputar pemilik kafe resto Bukit Tidar yang memutar lagu Don’t Cry For Me Argentina, tanpa sengaja pikiran saya mengembara mencoba merangkai kisah Evita Peron, seorang wanita yang merangkak dari kemiskinan dan menaiki tangga kehidupan setapak demi setapak hingga kemudian menduduki posisi bergengsi sebagai ibunegara Argentina. Lagu don’t cry for me Argentina memang menggambarkan dan menceritakan tentang kisah Evita Peron. Kisah sosok perempuan yang mencoba membuat sejarahnya sendiri sebagai warisan yang akan dikenang oleh rakyat Argentina. Mungkin bagi sebagian orang, kisah hidup Evita Peron adalah kisah panjang yang tidak akan pernah membosankan siapapun dan sampai kapanpun. Kisah tentang Evita Peron bukan hanya kisah yang dikenal dikalangan warga Argentina, tapi kisah ini dikenal hingga seluruh dunia.

Kisah seorang anak haram yang tidak mengenal ayahnya sejak ia lahir dan dia mengetahui ayahnya ketika ayahnya sudah meninggal. Kisah Evita benar-benar mampu mengubah arah pandangan sebagian manusia. Kehidupan kemiskinan tentu selalu menempatkan manusia pada kehidupan yang tidak memberi tempat terhormat pada posisi puncak kehidupan sosial. Namun konsep seperti itu tidak berlaku bagi Evita. Evita mengubah peruntungannya sendiri dengan berhasil meraih posisi terhormat negara Argentina dengan menjadi seorang ibu negara yang dicintai masyarakatnya. Posisinya meraih ibu negara Argentina menjadikan evita layaknya seorang dewi. Ia di elu-elukan oleh rakyat Argentina.

Tentu tidak ada yang mampu meramalkan saat itu bahwa sosok Evita bakal menjadi sosok yang dihormati dan disegani di Argentina. Tentu sebelumnya tidak ada yang menduga bahwa seorang wanita haram yang hidup dalam kemelaratan dan kesengsaraan sejak masa kecilnya kemudian menjadi sosok yang bergelimang harta. Tidak ada seorangpun yang menyangka bahwa seorang wanita yang pernah berada dalam dekapan lelaki yang satu kedekapan lelaki yang lain kemudian menjadi perempuan yang paling disegani dan dipuja oleh rakyat Argentina. Seandainya kita melihat masa silam sosok Evita yang kelam dari kacamata hitam putih maka tentu kita akan melihat dia sebagai sosok yang memudarkan rasa simpati kita. Tapi buat saya apapun itu, itu hanyalah proses perjalan hidup dia sendiri dan tentu dia punya alasan sendiri atas apa yang dia lakukan. Setiap orang tentu memiliki alasan sendiri-sendiri dan dia tentu mempertanggungjawabkan secara sosial atas apa yang dia lakukan. Persetujuan ini bukan sebuah legalitas untuk orang lain melakukan hal yang sama karena tentu kisah setiap orang berbeda-beda.
 
Kemampuan Evita merebut posisi terhormat sebagai ibu negara Argentina seolah menghipnotis rakyat Argentina. Masa silamnya yang kelam yang hidup dan besar dalam dunia pelukan lelaki satu ke dalam pelukan lelaki yang lain dilupakan oleh rakyat argentina. Bagi rakyat argentina masa lalu evita adalah sesuatu yang tidak penting sebab yang terpenting bagi rakyat argentina adalah evita berjuang untuk rakyat argentina. Bagi rakyat argentina evita adalah sosok penolong, sosok penolongnya ini mampu mempengaruhi masyarakat argentina dari kelas bawah hingga kepelosok-pelosok dan gang-gang sempit yang kumuh, kawasan kaum miskin dan buruh kecil. Bagi mereka evita adalah perempuan kharismatik yang penuh daya pesona dan mencintai rakyat Argentina. Evita bagi rakyat Argentina adalah hidup dan semangat mereka. Ditangan Evita Peronlah kehidupan rakyat Argentina tidak ada perbedaan antara yang kaya dan yang miskin atas pelayanan yang diberikan oleh negara. Evita Peron adalah sosok yang merobohkan dinding pemisah antara kelas borjuis dan kelas proletar.

Sebagai seorang yang berangkat dari keluarga miskin tanpa latar belakang pendidikan formal, adalah sesuatu yang sulit bagi wanita seusia Evita yang diusia remaja berangkat menuju Buenos aires untuk mengubah peruntungannya. Tanpa modal apa-apa tentu adalah hal yang sulit untuk menjalani hidup sehari-hari di kota besar seperti Buenos Aires. Sehingga untuk mempertahankan kehidupan dan tetap eksis maka dia harus merelakan dirinya untuk jatuh kedalam pelukan lelaki yang satu kedalam pelukan lelaki yang lain. Kegigihannya dalam menjalani memperjuangkan hidup pada akhirnya evita kemudian mendapatkan pekerjaan dalam sebuah stasiun radio. Diradio tersebut dia mendapat peran-peran kecil yang secara perlahan mulai mengubah hidupnya.

Hidup Evita benar-benar berubah ketika dia bertemu dengan Juan peron dalam sebuah acara amal. Pertemuan itu bukan sekedar pertemuan biasa bagi evita tapi pertemuan itu membuatnya sadar bahwa Juan Peron adalah sosok yang ia cari selama ini, selain ganteng peron adalah seorang pejabat dengan posisi penting dalam panggung politik Argentina. Dalam masa pencalonan Juan Peron sebagai presiden Argentina, Evita berkampanye habis-habisan mendukung suaminya dalam merebut posisi penting dalam panggung politik argentina. Evita menyampaikan setiap pidato-pidatonya yang hebat dengan retorika yang menyentuh perasaan kaum miskin. Untuk merekatkan dan membuat rakyat argentina menjatuhkan pilihan mereka pada suaminya Evita dalam setiap retorika politiknya selalu menampilkan perjuangan dan kisah masa kecilnya yang memilukan dan penuh penderitaan. Kisah pilu yang ia bahasakan dalam pidatonya benar-benar memeras dan menyayat hati rakyat Argentina. 


Sebuah kalimat dalam pidato kampanyenya yang terkenal dan legendaris dalam memuji suaminya ia sempat ucapkan rangkain kata yang memukau khalayak Argentina, ungkapan tersebut sebagai berikut, “Peron adalah hati, jiwa, darah dan realitas rakyat argentina. Kita semua tahu bahwa hanya ada satu orang dalam pergerakan kita yang memiliki sumber terangnya sendiri. Kita semua tergantung pada terang itu dan orang itu adalah Peron”. Saya kira retorika ini adalah retorika yang luar biasa mengingat ungkapan ini lahir dari seorang miskin yang tidak pernah menjalani pendidikan formal tapi mampu menghasilkan untaian kalimat yang begitu indah. Adalah hal yang luar biasa bagi saya ketika sosok Evita mampu bermain pada pentas politik yang kemampuannya mempengaruhi masa mampu mendudukan suaminya pada kursi presiden pada hal dia adalah sosok yang tidak pernah mendapat pengakuan sebagai seorang tokoh politik bangsa Argentina.

Begitu kharismatiknya sosok wanita cantik ini hingga ketika kangker cerviks merenggut nyawanya pada usia yang sangat muda 33 tahun, Juan Peron sang suami memerintahkan dokter kepresidenan Argentina untuk mengawetkan tubuh Evita Peron. Kharismatik yang dimiliki oleh Evita membuat Juan Peron sang suami berniat membuat sebuah monumet yang lebih besar dan lebih hebat dari patung liberty. Namun sebelum niat ini tercapai Juan Peron berhasil di gulingkan dari kursi nomor satu Argentina. Ketika Juan Peron menikah yang ketiga kalinya, Evita Peron yang diawetkan dan ditempatkan dalam lemari kaca, setiap kali istri ketiga Juan Peron membersihan jasad Evita ia disuruh oleh Juan Peron untuk berbaring disamping mayat Evita Peron dengan harapan kharismatik dari Evita akan mengalir pada isteri ketiga Juan Peron. Para sejarawan sepakat bahwa evita adalah wanita yang punya pengaruh besar dalam sejarah bangsanya dan diseluruh amerika selatan. Dan pada saat kematiannya ia adalah sosok perempuan yang paling populer diseluruh dunia


Bukit Tidar, 11 Februari 2012