
Ditempat lain banyak sosok-sosok
pembelajar yang sibuk merenda dan mencumbui malam dengan menyulam
serpihan-serpihan kata menjadi rangkaian pengetahuan. Sosok-sosok pemburu
pengetahuan tak mengenal lelah, barakrab dengan sunyi adalah jalan menuju pengenalan
hakekat pengetahuan. Bagi mereka tafakur sunyi adalah adalah jalan keabadian menuju
pencerahan, Sunyi bagi pengembara pengetahuan adalah penajam rasa dan pikiran.
Karena hanya menajamkan rasa dan pikiran mereka menemukan kedamaian dan
ketenangan. Sunyi bagi mereka penghamba ilmu adalah pelita pengetahuan yang
menegakan langkah dalam suramnya lorong kebodohan.

Adakah komunikasi terjujur yang
melebihi kejujuran komunikasi rasa dengan sunyi. Adakah kebeningan yang
melebihi beningnya hati saat sunyi mulai menyapa. Adakah kemesraan yang
melebihi kemesraan berkawan dengan sunyi. Adakah sosok yang melebihi kebesaran
yang dicapai oleh sosok yang berakrab dengan keheningan. Bukankah sang budha
mendapatkan pencerahan dalam tafakur sunyi, Bukankah gua hira adalah saksi bisu
tercerahkannnya sosok Muhammad. Bukankah Kesunyian penjara telah menuntun
pikiran hitler untuk menetaskan ide bagaimana menguasai dunia.
Sunyi seperti sungai gangga yang
melarut dan mengahanyutkan setiap dosa. Dan ia tidak akan pernah berhenti
mengalir membawa setiap kesalahan dan dosa setiap orang. Sunyi akan selalu
mengantarkan pada penemuan hakekat atas kekhilafan yang dilakukan. Sunyi adalah
gangga yang mengalirkan air mata penyesalan dan kesedihan menjadi butiran air
bening yang meneduhkan jiwa. Tidak ada keteduhan yang meneduhkan selain
membasuh hati dengan butiran air mata penyesalan.
Sunyi adalah sperti
aliran sungai yang akan mengalirkan ribuan ide, sunyi adalah seperti sungai
yang akan melicinkan cadas pengetahuan. Sunyi adalah malaikat putih yang
memberi cahaya. Sunyi seperti teknik sulam berantai yang akan merangkai bulatan
ide tanpa akhir. Sunyi adalah mencurahkan gagasan, sunyi adalah kombinasi
antara jiwa dan pikiran. Sunyi adalah ide yang mengantarkan pemikiran hingga
tuntasnya tulisan sederhana ini.
Malang, 18 September 2011
Gang 19 Kav. 7/7