Selamat Datang

Mencoba Melukis Makna Dalam Deretan Aksara

Minggu, 17 Juli 2011

Kutukan Cinta Ki Bandung Bondowoso

Novel karya Bimo S. Nimpuno dan Gerry Nimpuno

Malam ini sempat singgah di sebuah toko buku untuk mencari buku tentang imperialism, namun setelah mengotak atik computer yang menyimpan data base buku yang ada dalam toko, saya sedikit kecewa karena buku yang saya cari sudah habis dan belum pasti kapan baru ada lagi. Untuk menghibur diri saya mencoba untuk melihat-lihat beberapa novel. Setelah membaca sebuah novel dengan judul dibawah kilatan pedang Tuhan saya bergegas untuk pulang, namun sepintas saya melihat sebuah novel dengan judul Jonggrang saya mencoba untuk membaca sebentar namun karena toko bukunya hendak tutup  saya memutuskan untuk membeli novel tersebut, walaupun sebelumnya saya tidak berniat untuk membeli novel.

Membaca novel Jonggrang, Seribu Tahun Kutukan Dendam dan Cinta ini akan membawa pemikiran kita mengembara pada dua masa yang berbeda, dimana eksotisme legenda masa lalu di kemas dengan indahnya untuk kemudian dipertemukan dengan masa kini dalam hiruk pikuk konflik dan romantisme asmara yang di balut cinta, mistisme sejarah dan kekayaan budaya Nusantara. Sehingga kita seolah mengembarakan alam khayal kita untuk menjelajah ke dalam ruang dan waktu yang sulit untuk di terima oleh nalar logika kita, tapi justeru disinilah kita menemukan santapan kenikmatan dan keindahan dari apa yang di sajikan dalam novel ini.

Novel ini diawali dengan kisah masa silam penaklukan kerajaan Prambanan oleh prabu Bandung dari kerajaan Pengging, yang terpikat oleh kecantikan putri kerajaan prambanan. Dalam perang penaklukan ini melahirkan cinta tragis antara Ki Bandung dan Jonggrang sang ratu Prambanan yang kecantikannya memesona Prabu Ki Bandung Bondowoso yang melihat ratu loro jonggrang saat berlari menyelamatkan diri dalam kedaton Prambanan. Kecantikan Jonggrang memikat hati Prabu Pengging. Namun Jonggrang tidak menerima cinta Bandung, bayangan Prabu Boko ayah jonggrang yang di bunuh oleh pedang sakti ki Bandung masih membekas kuat di pelupuk jonggrang. Untuk menolak cinta Bandung adalah sesuatu yang tidak mungkin dilakukan oleh jonggrang mengingat Ki Bandung adalah sosok pembunuh berdarah dingin. Untuk menolak secara halus Jonggrang menerima cinta Bandung dengan syarat Jonggrang harus di buatkan seribu candi dalam semalam. Jonggrang berharap Ki Bandung tidak akan mampu menyelesaikan proyek tersebut. Setelah melihat pekerjaan yang dilakukan Ki Bandung dalam separuh malam yang sudah hampir menyelesaikan pekerjaan candinya membuat Jonggrang  katakutan hingga ia mencari akal untuk menggagalkan pelaksanaan proyek tersebut. Kemudian jongrang membangunkan semua dayang-dayang untuk menumbuk padi, bunyi tersebut membuat ayam berkokok. Akhirnya jin yang membantu Ki Bandung lari karena mengira hari sudah pagi, sehingga syarat yang dipenuhi oleh Ki Bandung untuk membuat seribu candi demi mempersunting jonggrang tidak kesampaian. Ki Bandung yang merasa telah ditipu oleh Jonggrang marah dan murka hingga kemudian ia mengutuk Jonggrang menjadi candi yang ke seribu. Kutukan ini melahirkan dendam dalam diri Jonggrang untuk mengembara melampiaskan dendamnya...
Patung Loro Jonggrang, Sumber by Google
Kebisingan kota Jakarta dan kejenuhan akan pekerjaan mebuat data mengambil cuti untuk berlibur ke Bali dan Yogyakarta, mencoba menelusuri situs purba yang melambangkan kejayaan Nusantara masa silam. Namun dalam suatu pertunjukan seni sendra tari ramayana, dalam remang cahaya Purnama, tiba-tiba mata data terbius oleh kecantikan magis sesosok jelita yang hadir menonton pertunjukan tersebut. Kecantikan dan kharismatiknya memuncak seiring memuncaknya posisi purnama malam itu. Kecantikan jonggrang yang dilihat oleh data meruntuhkan kecantikan tunangannya, Elektra sang gadis pujaan data, yang selama ini dia agungkan pudar oleh pesona Jonggrang. Daya magis kecantikan Jonggrang mempengaruhi Data, kemanapun Data mengarahkan pandangannya disana ia menemukan wajah cantik yang memalingkan dia dari cinta tulus sang tunangan. Daya magis ini juga yang membuat data untuk bolak baik Jakarta-Prambanan, untuk meredakan gejolak kerinduan yang membelah jiwanya antara Elektra yang menjadi tunangannya dengan sosok jonggrang yang kecantikannya memiliki daya magis yang dibalut oleh kutukan dendam dan cinta melebur dalam hati data…

Betapa kutukan cinta dari Bandung membuat jonggrang mendendam kepada semua laki-laki, Kutukan yang setelah seribu tahun ternyata tidak memudar di hati Jonggrang. Cinta dan dendam dalam hati jonggrang yang telah di sakiti oleh Bandung tidak mengenal waktu dan ruang. Hingga keakraban Jonggrang dan data melahirkan benih cinta diantara keduanya, walaupun di satu sisi jonggrang ingin menghancurkan data atas nama cinta. Namun dendam jongrang yang membara dan menyelimuti dirinya selama ribuan tahun luruh ketika melihat ketulusan cinta Elektra yang begitu kuat terhadap data. Cinta akan selalu memerlukan kedewasaan dari kita untuk menghindari setiap  luka yang ditimbulkan oleh cinta. Kedewasaan cinta yang di miliki Elektra membuat Jonggrang terbebas dari kutukan cinta yang telah terpendam selama ribuan tahun dalam hati Jonggrang dan sekaligus meyelamatkan elektra dari luka karena cinta.




Malang, 17 Juli 2011
Gang 19 Kav. 7/7