Selamat Datang

Mencoba Melukis Makna Dalam Deretan Aksara

Minggu, 17 Juli 2011

Sifat Buruk

Sifat buruk bukan merupakan hal baru, karena sejak berapa tahun yang silam, nenek moyang bangsa ini sudah mengenal sifat-sifat tersebut. Setiap daerah yang ada di nusantara memiliki budaya kearifan lokal yang mengajarkan kepada kita tetang tatanan nilai dan perilaku dalam berkehidupan, Untuk itu dalam tulisan ini saya memperkenalkan beberapa sifat buruk yang harus dihindari dalam pandangan etika jawa.

Merkengkong, sekuthon dan nglendem, ini adalah budaya yang memang kadang-kadang amat menjengkelkan. Merkengkong biasanya lebih menyakitkan dibanding dengan sikap ngeyel. Merkengkong berarti orang yang merasa risih, tak mau, rewel dan sulit dipegang hatinya. Watak orang ini biasanya mengeraskan perut, karena biasanya mereka selalu menyulitkan pihak lain. Hati dan pikirannya tebal, bermuka tebal (rai gendegh), dan selalu tak tahu malu. Yang penting bagi mereka menang sendiri. Tegasnya, orang yang merkengkong, hatinya bagaikan besi tua, sulit di ingatkan orang lain walaupun salah. Hatinya akan semakin mengkarat dan akan berbahaya jika watak yang demikian juga di dukung oleh gedibal (kroninya). Orang yang membesar-besarkan watak merkengkong lazimnya sekuthon. Sekuthon ini adalah watak yang jelek. Karena didalamnya penuh tipu muslihat dan saling pidak jempol (setuju berbuat tidak baik).

Ngrasani: adalah budaya yang suka membicarakan orang lain yang biasanya di iringi oleh ketidak sukaan menyatakan keinginan secara langsung sehingga karena segalanya di bungkus dengan rasa. Budaya ngrasani ini tidak hanya dilakukan oleh perempuan yang sedang petan (cari Kutu Rambut), saat gotong royong masak, saat di pasar, di warung-warung tapi juga sering di lakukan oleh kaum pria.

Kikrik: selalu diliputi oleh rasa dumeh (merasa dirinya lebih) hanya dirinya yang berhak benar, karena setiap memarahi pihak lain semaunya sendiri. Biasanya sifat kikrik ini selain berupa kata-kata kasar juga berupa tindakan kasar. Sikap ini menganggap bahwa semua yang dilakukan orang lain kurang tepat.

Drengki Srei, Jail Methakil: Drengki srei adalah sikap dan perilaku yang tidak senang jika orang lain mendapatkan kenikmatan dan sebaliknya amat senang dan bahagia jika orang lain celaka. Orang semacam ini ingin mencelakakan orang lain dengan berbagai cara. Bahkan mereka itu ingin menghalalkan segala cara agar orang lain rugi.

Jail adalah sifat atau watak yang gemar berbuat tidak baik kepada orang lain. Methakil adalah niat untuk mencelakakan pihak lain karena ingin menang sendiri. Orang yang dengan watak seperti ini biasanya ingin bagian yang lebih banyak, mereka ingin lebih berwibawa, berkuasa, lebih kaya dan ingin selalu menang dalam segala hal sehingga dalam dirinya selalu di ikuti sifat khawatir ketika orang lain mengunggulinya. Orang tipe ini sibuk mencari kekurangan orang lain dan titik lemah orang lain selalu dijadikan celah untuk menjatuhkannya. Methakil yang di bumbui oleh watak mbutut arit akan selalu berusaha merebut kenikmatan orang lain dengan berbagai dalih yang licik, mereka kaya akan kata-kata manis, kaya pura-pura, pandai bersilat lidah dan akhirnya ingin hebat di dunia (ngempen jagad).

Dari beberapa poin diatas pada posisi manakah anda berada, silahkan mengukur diri anda dan setelah beberapa bulan ukurlah lagi. Semoga anda bisa menghilangkan kebiasaan buruk diatas...



Malang, 17 Juli 2011
Gang 19 Kav.7/7