Ketulusan itu seperti sebuah cermin tempat kita mengaca setiap hari. Cermin tidak pernah bohong, dia akan menampakan gambar orang yang bercermin seperti apa adanya kita saat itu. Kalau saat itu kita dalam kondisi rapi, cermin tidak pernah bohong, dia akan menunjukan bahwa memang saat itu kita dalam keadaan rapi, sebaliknya kalau kita berantakan cermin akan menunjukan bahwa saat itu kita benar-benar dalam keadaan berantakan. Cermin tidak akan menampakan bayangan buruk pada orang yang rapi begitu juga sebaliknya.
Ketulusan itu seperti sebuah telaga bening, yang kebeningannya akan memantulkan kecerahan disekitarnya. Ketulusan itu seperti telaga, setiap kali di kotori, ia dengan perlahan akan mengendapkan kotoran-kotoran itu untuk tetap menjaga kecerahan dan kebeningan airnya. Sesering apa ia di kotori ia tetap akan mengendapkan setiap kotoran-kotoran itu. Ketulusan itu seperti aliran sungai yang mengalirkan air keruh hingga jauh dari sumber mata air kemudian mengendapkannya.
Malang, 26 Juli 2011
Gang 19 Kav. 7/7