Seberapa nyamankah rumah miliaran rupiah ini
Beberapa tahun yang lalu saya sempat berdiskusi dengan seorang mahasiswa Kesehatan masayarakat, dimana dalam diskusi tersebut saya sempat menanyakan bahwa dunia medis khususnya kesehatan masyarakat suatu saat akan mengalami kebuntuan ketika semua masyarakat sudah memahami betapa pentingnya hidup sehat. Tapi teman saya berargumen bahwa dunia kesehatan tidak akan berhenti di situ tapi dia akan terus berevolusi mengikut kemajuan-kemajuan yang di capai oleh umat manusia. Ketika manusia sudah sangat memahami pentingnya hidup sehat maka dunia medis tidak akan lagi banyak membahas tentang peramalan-peramalan penyakit yang akan menjadi wabah tapi dunia medis akan bergelut dalam penanganan tingkat stress yang dialami oleh masyarakat.
Melihat beberapa persoalan-persoalan yang menggejala di beberapa kota besar membuat saya membenarkan argument yang di kemukakan oleh teman saya. Kota besar dimanapun selalu menyuguhkan berbagai persoalan, baik berupa persoalan kriminalitas, ekonomi, social dan lain sebagainya. Kondisi ini sering kali menjadi pemicu meningkatnya tingkat stres yang dialami oleh sebagian besar masyarakat perkotaan. Dan masalah-masalah ini masih akan terus meningkat seiring dengan makin bertambahnya jumlah penduduk dan meningkatnya capaian kemajuan teknologi yang di capai. Kemajuan teknologi disatu sisi harus diakui sebagai sebuah penemuan terhebat namun pada sisi lain teknologi selalu menghadirkan pesona dan daya pikat yang harus dipenuhi sebagai tuntutan kebutuhan. Tuntutan kebutuhan ini mengharuskan untuk bekerja keras siang dan malam, rasa lelah ditambah persoalan-persoalan lain memicu munculnya tingkat stres.
Pembangunan rumah nyaman di puncak bukit tidar Malang
Kondisi ini sangat di pahami oleh para pengusaha yang dengan otak bisnisnya kemudian mendirikan berbagai perumahan yang didesain dengan indah sehingga betul-betul bisa memberikan rasa nyaman kepada para penghuni. Tak tanggung harga untuk satu rumah di Perumahan Puncak Tidar Malang bisa menembus hingga angka miliaran rupiah. Untuk orang miskin seperti saya angka ini merupakan angka fantastis untuk mendapatkan rasa nyaman. Benarkah begitu mahalnya nilai sebuah kenyamanan, jika benar yang dijual oleh para pengusaha ini adalah kenyamanan artinya orang kaya negeri ini bukan membeli rumah tetapi membeli rasa nyaman. Saya tidak bisa membayangkan nasib orang miskin yang tidak memiliki financial yang mencapai angka miliaran seperti yang di kantongi oleh para konglomerat negeri ini. Kalau rasa nyaman hanya milik mereka yang yang kaya, nyamankah hidup para saudara kita yang menghabiskan hari-harinya dengan hidup di bawah kolong jembatan.
Apakah benar rasa nyaman itu bisa di beli, saya secara pribadi masih meragukan hal itu. Bagi saya kenyamanan itu tidak bisa di beli dengan uang, kenyamanan adalah persoalan suasana hati, kenyamanan adalah persoalan bagaimana kita melihat hidup ini secara dewasa untuk kemudian disesuaikan dengan irama capaian kehidupan yang kita raih saat itu. Banyak orang kaya yang dengan kekayaannya mampu membeli spring bad mahal jutaan rupiah tapi bukan sebuah jaminan bahwa mereka bisa tidur lelap ketika mereka mengalami persoalan, mereka hanya bisa lelap tidur ketika Susana hati mereka terbebas atau paling tidak mampu menempatkan persoalan-persoalan yang mereka alami pada posisi yang tepat. Dengan kekayaan kita bisa membeli mobil ternyaman, tapi apakah itu bisa meredakan gejolak kegelisahan ketika kita di terpa berbagai persoalan yang mengoyak titik ternyaman kita.
Malang, 21 Juli 2011
Kafe & Resto Puncak Tidar