Banyak orang yang selama ini salah memahami ekonomi politik, dimana mereka beranggapan bahwa ekonomi politik itu adalah ilmu yang terdiri dari dua bidang studi, seolah ekonomi politik dan politik ekonomi itu sama sebagaimana yang dikatakan oleh beberapa teman saya. Pada umumnya mereka melihat bahwa ekonomi politik ini adalah ilmu yang melihat dan menganalisa kedua bidang tersebut. Dimana dalam pemahaman ini ekonomi dan politik merupakan instrument untuk membedah ekonomi dan politik. Pada hal sebenarnya ilmu ekonomi politik bukannya digunakan untuk membedah kedua bidang tersebut, walaupun kedua bidang studi ini berangkat dari dua nama bidang pengetahuan tapi bukan berarti dia mengkaji dua bidang yang dimaksud.
Menggabungkan kedua pemahaman tersebut, antara ekonomi dan politik adalah sesuatu yang mustahil karena keduanya berangkat dari dua pemahaman yang berbeda. Dimana ekonomi mencoba mengkaji persoalan rumah tangga dan motif mengejar keuntungan sedangkan politik berbicara tentang struktur kekuasaan. Jadi kedua bidang studi ini adalah sesuatu yang mustahil untuk di gabungkan karena masing-masing memiliki telaah yang sangat berbeda. Dalam hal ini ekonomi politik tidak bisa dilihat sebagai satu bidang yang mencoba menelaah dua bidang studi tapi ekonomi politik hanya menelaah satu bidang studi, sebagaimana yang dikatakan oleh yustika bahwa ketika ekonomi sudah disatukan dengan politik maka dia bukan lagi mengkaji dua bidang yang berbeda tetapi sudah mengkaji satu bidang.
Karena itu ekonomi politik bukannya mengkaji ekonomi dan politik tapi disini ekonomi politik adalah mencoba mengkaji politik dengan menggunakan perspektif ekonomi. Disini ekonomi hanyalah sebagai tools atau alat untuk membedah tentang hubungan ekonomi dengan kekuasaan. Munculnya pandangan ini dilandasi oleh adanya pemahaman bahwa antara tindakan ekonomi dengan proses politik memiliki keterkaitan yang erat dan sulit untuk dipisahkan. Fenomena ini adalah sesuatu yang bersifat holistic dan tidak bisa dikaji dengan ilmu ekonomi umum ataupun dikaji dalam pemahaman politik yang sempit.
Adanya sisi lemah ini membuat kalangan ilmuwan ekonomi dan ilmu social politik untuk mencari formulasi yang tepat untuk menjawab persoalan yang tidak bisa dipecahkan melalui pendekatan ekonomi maupun politik. Banyak pakar yang menganggap bahwa pendekatan ekonomi politik itu lebih baik, terutama jika digunakan dalam menganalisis fenomena dan peristiwa yang tinggi kadar campuran ekonomi dengan politiknya. Dalam hal ini Dorodjatun Kuntjoro Djakti menganjurkan agar pendekatan ekonomi politik, lebih-lebih pendekatan ekonomi politik kelembagaan, harus lebih diperhatikan oleh sejumlah kalangan ahli ilmu social, termasuk ekonom, dan jika memungkinkan teknik analisis ekonomi politik ini lebih ditingkatkan kualitasnya.
Berangkat dari apa yang diuraikan oleh Dorodjatun diatas bahwa ada peristiwa atau fenomena-fenomena tertentu yang hanya bisa dipecahkan lewat pendekatan-pendekatan ekonomi politik. Namun untuk meningkatkan keakuratan analisis ekonomi politik ini membutuhkan pembaharuan secara terus-menerus, sehingga kesimpulan yang dihasilkan benar-benar mengungkap fenomena yang sedang dianalisis.
Malang, 31 Juli 2011
Gang, 19 Kav. 7/7