Selamat Datang

Mencoba Melukis Makna Dalam Deretan Aksara

Kamis, 02 Juli 2020

Berkat Dana Desa, Desa Banu-Banua Jaya Membangun Sarana Olahraga di Atas Laut






Sudah menjadi tradisi olahraga kita selama ini kalau permainan olah raga seperti sepak takraw, bola voly dan bulutangkis biasa dimainkan didarat. Selama ini masyarakat Desa Banu-Banua Jaya biasa menjalankan rutinitas oleh raga mereka secara turun temurun seperti Bola voly, sepak takraw, bulutangkis dan sepak bola harus kedarat dulu untuk mencari lapangan yang bisa digunakan. Biasanya mereka menggunakan lahan-lahan kosong atau menggunakan halaman-halaman sekolah untuk berolahraga.

Situasi ini disebabkan oleh georafis Desa Banu-Banua Jaya yang sebagian besar adalah lautan. Artinya bahwa 100 Persen wilayah Desa Banu-Banua Jaya adalah lautan. Hal ini memungkinkan anak muda Desa Banu-Banua Jaya untuk tidak bisa berolahraga seperti Bola Voly, sepak takraw dan bulutangkis. Hal ini menjadi alasan utama kenapa anak muda di Desa Banu-Banua Jaya harus naik ke darat untuk bisa menjalankan aktifitas olah raga mereka.

Berkat Dana Desa, saat ini masyarakat Desa Banu-Banua Jaya untuk berolah raga seperti bola voly, sepak takraw dan bulutangkis tidak perlu lai harus kedarat mencari lapangan atau memanfaatkan halaman sekolah. Lewat Dana Desa, pada tahun 2017 yang lalu, pemerintah Desa Banu-Banua Jaya sudah menganggarkan pembuatan sarana olah raga. Sarana olah raga yang dibangun berupa lapangan sepak takraw, lapangan bola voly dan lapangan bulutangkis. Dari ketiga lapangan ini, yang pembuatannya sudah maksimal hanya lapanan bulutangkis, untuk lapangan sepak takraw dan lapangan bola voly untuk lantai belum di floor dan baru akan di floor dengan anggaran Dana Desa 2018.

Setiap sore banyak anak muda yang ikut berolah raga, baik sepak takraw, bulutangkis maupun bola voly. Kalau dulu biasanya anak muda Desa Banu-banua Jaya berolahraga harus kedarat untuk mencari lapangan, situasi ini kini berbalik. Sekarang banyak anak muda yang dari darat turun ke Banu-Banua Jaya hanya untuk berolahraga. Kondisi ini membuat sebagian anak muda Desa Banu-Banua Jaya tidak mengizinkan anak dari daratan untuk berolah raga, kondisi ini memuat Pemerintah Desa Banu-Banua Jaya memfasilitasi agar anak muda dari Desa lain untuk bisa berolah raga di Desa Banu-Banua Jaya.

Karena minimnya infrastruktur pendukung lainnya seperti penahan agar bola tidak jatuh ke laut, maka saat ini setiap yang ikut berolahraga wajib patungan dimana besaran uangnya tergantung jumlah ball boys yang akan disewa. Biasanya ball boys yang disewa sebanyak 3 orang, ketiga orang ini akan menjaga disetiap sisi lapangan. Ball boys ini memiliki tugas untuk memungut bola termasuk ketika bola jatuh kelaut. Biasanya ball boys ini disewa sejak awal pertandingan sampai pertandingan berakhir, mereka digaji sebanyak Rp. 5.000 perorang.



Lipu 2 Juli 2020